Opini

Opini: Ledalero, Dian Misi yang Tak Pernah Padam

Tujuan mendirikan Kongregasi SVD adalah mengutus misionaris Katolik ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil. 

Editor: Dion DB Putra
zoom-inlihat foto Opini: Ledalero, Dian Misi yang Tak Pernah Padam
DOKUMENTASI POS-KUPANG.COM
Kapela Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Flores.

Kasih Tuhan melampaui daya pikir manusia; kasih yang sederhana kini berbuah bagi semua orang. Kebahagiaan ini semakin lengkap karena bertepatan dengan kelahiran Bunda Maria

Keduanya saling melengkapi: Ledalero sebagai jantung SVD yang melahirkan imam, bruder, dan awam yang handal; Bunda Maria sebagai Bunda Gereja yang menjadi sumber penghiburan bagi umat beriman.

Tema “Menyala Dianku, dari Ledalero untuk Semua” diinspirasi dari Injil Matius 5:14–16. 

Dalam kotbahnya, Pater Lukas Jua, SVD, mengatakan bahwa kita yang menerima terang besar dan ilmu dari para misionaris harus menjadi terang dunia dalam iman dan pengetahuan. 

Ia menegaskan dua hal pokok: pertama, keberakaran dalam Sabda, berarti membiarkan diri dibimbing Roh Kudus dalam membaca dan merenungkan Kitab Suci: kedua, kerasulan bagi kaum miskin, berarti hadir bersama mereka dan memberikan pelayanan yang membebaskan. 

Ia mengingatkan bahwa bila dian kita mulai redup, kita perlu mengisinya dengan “minyak” melalui Kitab Suci dan penyerahan diri kepada Kristus.

Pater Yosef Keladu, SVD, Rektor Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, menegaskan hal serupa. 

Ia mengingatkan sejarah awal misi SVD dan mengutip pesan Mgr. Donatus Djagom, SVD, pada perayaan 50 tahun Ledalero (1987): “Hai Ledalero, dalam usiamu yang ke-50, engkau telah mengandung dan melahirkan banyak imam. 

Peliharalah kesuburanmu, pertahankan keceriaan wajahmu, dan berkembanglah terus. Ledalero, engkaulah lux ex oriente-cahaya dari timur.”

Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, dalam sambutannya menekankan kontribusi besar Ledalero: melahirkan imam dan misionaris, menghadirkan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial-ekonomi, serta membangun karakter moral masyarakat. Ledalero menanamkan nilai iman, integritas, kerja keras, dan cinta tanah air.

Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Uskup Maumere, dalam sambutannya menegaskan agar Ledalero terus menjadi dian atau pelita yang memancarkan cahaya, kecerdasan, dan interkulturalitas, serta melangkah maju bagi perkembangan Gereja lokal dan universal.

Pada hakikatnya, Ledalero adalah rumah yang telah melahirkan banyak imam. Lebih dari itu, Ledalero menjadi pintu moral bagi para imam dalam karya perutusan. 

Perayaan 150 tahun SVD ini mengajak kita untuk tetap menjaga dian atau pelita, agar tidak hanya menerangi jalan hidup kita sendiri, tetapi juga jalan hidup sesama, khususnya kaum miskin dan tertindas.

Seratus lima puluh tahun adalah perjalanan panjang penuh tantangan. Banyak suka duka, hinaan, bahkan penolakan yang mereka alami. 

Namun, semangat Bapa Pendiri meneguhkan agar tetap setia membawa terang bagi dunia. Demikian pula perjalanan hidup Bunda Maria

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved