Opini
Opini: Merayakan Preferensi Allah Pada Kaum Kecil
Satu setengah abad lalu pengalaman Maria itu dialami juga oleh Arnold Janssen, seorang anak petani dari Goch, Jerman, di perbatasan dengan Belanda.
Orang yang setia membaca dan merenungkan Kitab Suci tanpa sadar perlahan-lahan akan diubah oleh sabda Allah dan akan bercahaya melalui tutur kata yang sopan serta sikap yang lemah-lembut dan hormat kepada sesama.
Namun, tidak cukup hanya merenungkan sabda Allah dalam Kitab Suci, karena sabda Allah ditemukan juga di dalam orang miskin.
Terang yang besar itu mengidentifikasikan diri-Nya dengan orang yang paling hina dan orang yang dianiaya.
Karena itu, kalau kita mau agar terang kita tetap bercahaya kita harus sering berdialog dengan orang miskin.
Mereka akan mewartakan sabda Tuhan kepada kita, tanpa perkataan, melalui perjuangan hidup mereka.
Misi kita di masa yang akan datang ditentukan oleh kedua hal di atas, yaitu keberakaran dalam Sang Sabda dan kerasulan bagi kaum miskin.
Akhirnya, marilah kita bersyukur kepada Tuhan, karena Terang yang besar telah bersinar di antara kita melalui kesaksian St. Arnold Janssen dan para misionaris yang mendahului kita baik imam, biarawan, biarawati maupun awam. Kita bersyukur atas segala rahmat yang telah kita
terima dari Tuhan.
Selain bersyukur, mari kita membarui komitmen kita untuk melanjutkan karya misi yang telah dirintis oleh para pendahulu kita dengan semangat yang berkobar-kobar, dengan kesetiaan dan dengan kreativitas.
Jika dian kita sudah pudar atau berkedip-kedip dan hampir padam, kita harus mengisinya dengan minyak secara teratur, agar dian kita tetap menyala. Tuhan yang memilih dan mengutus kita pasti akan menyertai kita. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.