Opini
Opini: Polisi dalam Dilema Moral
Jika dipandang dari kacamata RAT (right answer thesis), maka keputusannya salah dan sanksi PTDH adalah jawaban yang benar.
Sebaliknya, penganut tesis “tanpa jawaban benar” berpendapat bahwa dalam kasus sulit, hakim memiliki ruang keleluasaan (judicial discretion) untuk memilih salah satu dari beberapa jawaban yang sama-sama sah.
Kasus Kompol Cosmas Gae jelas merupakan kasus sulit. Pertanyaan hukumnya: apakah tindakannya sesuai asas proporsionalitas penggunaan kekuatan, ataukah tindakannya eksesif dan melanggar hukum?
Jika dipandang dari kacamata RAT (right answer thesis), maka keputusannya salah dan sanksi PTDH adalah jawaban yang benar.
Tetapi jika dipandang dari perspektif N-RAT (no right answer thesis), maka ada ruang pertimbangan: situasi darurat bisa menjadi faktor pemaaf, sehingga pemecatan tidak dengan hormat terasa berlebihan.
Perspektif Etika
Dalam etika deontologis ala Kant, memperlakukan manusia semata sebagai alat adalah salah. Dengan demikian, menabrak massa untuk menyelamatkan diri bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak bermoral.
Namun, Kant juga mengakui adanya konflik kewajiban yang kadang tidak dapat dihindari.
Sebaliknya, utilitarianisme menawarkan sudut pandang berbeda: tindakan yang benar adalah yang menghasilkan konsekuensi terbaik bagi jumlah orang terbanyak.
Jika pilihan Kompol Kosmas menyelamatkan banyak aparat dari potensi pengeroyokan meski mengorbankan satu nyawa, seorang utilitarian bisa membenarkan tindakannya.
Thomas Nagel (1979) menyebut situasi seperti ini sebagai “the tragedy of moral conflict”—tragedi ketika semua pilihan buruk dan tidak ada yang bebas dari noda moral.
Jean-Paul Sartre (1946) menegaskan bahwa manusia selalu bebas, bahkan dalam situasi paling sempit. Kebebasan itu berarti tanggung jawab penuh.
Cosmas Kaju Gae, dalam kerangka Sartrean, memang bebas memilih menerobos massa, dan karena itu ia bertanggung jawab atas konsekuensinya.
Namun kebebasan ini terjadi dalam kerangkeng situasi tragis. Ia bebas, tetapi kebebasannya dikurung oleh kenyataan bahwa semua pilihannya buruk.
Aspek Politik dan Struktural
Jika kita berhenti pada analisis moral individu, seakan semua tanggung jawab ditimpakan kepada Kompol cosmas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.