Opini

Opini: Hamba yang Mulia Berikan Aku Sedekah Keadilan

Hari ini rakyat turun ke jalan menyampaikan berita duka cita bahwa sila kelima telah meninggal dunia.

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTANSI POS-KUPANG.COM
Dr Marsel Robot. 

Pemilik sah negeri ini adalah rakyat. Anda itu cuma hamba rakyat yang dimuliakan. Kok, menjadi wakil saja jutek dan sombong.  

Lagi-lagi patut diacung jempol pada rakyat Indonesia. Rakyat terpuji yang hidup di tanah terjanji. 

Hampir memiliki semua kekayaan alam, mempunyai emas, nikel, batu bara, timah, minyak tanah, sawit, hutan  dan masih banyak lagi, toh rakyatnya melarat. Kemiskinan mengabad dan nyaris abadi. 

Dari Sabang sampai Merauke berjajar rakyat yang melarat. Itulah Indonesia. Pemerintah membangun negara di “tanah air mata.”

Ketahuailah orang miskin sesungguhnya itu adalah Anda tidak pernah puas dengan Anda miliki. Padahal, setiap pelantikan diambil sumpah, meletakkan tangan kiri pada kitab suci. 

Toh, dalam kenyataan berbanding terbalik. Inilah fenomena kekafiran orang beragama di negara yang sering merasa paling religius.

Hari ini, jutaan kata dan frasa yang menutup ibu kota dan kata-kata itu berduyun masuk gedung DPR, dan terbaca di sana:

Hari-hari ini rakyat turun ke jalan  hanya meminta sedekah keadilan dari hamba yang mulia.

Kurangi parlente keluar negeri sekadar menghabiskan  uang negara dengan kedok studi banding.

Jangan sesekali meremehkan rakyatmu yang baik hati, sabar, dan selalu maklum dengan keadaanmu. 

Jagalah pose dan tutur kata yang mengandung racun dan jangan membiarkan lidahmu berbisa. 

Hari ini rakyat turun ke jalan menyampaikan berita duka cita bahwa sila kelima telah meninggal dunia. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved