NTT Terkini
Jelang Nataru, DPRD NTT Kritik Kelangkaan BBM, Begini Penjelasan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
Jelang Nataru, Anggota DPRD NTT Yunus Takandewa mengeritik Kelangkaan BBM, begini Penjelasan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
Penulis: Ray Rebon | Editor: Adiana Ahmad
Ringkasan Berita:
- Anggota DPRD NTT, Yunus Takandewa menyoroti persoalan Kelangkaan BBM di NTT jelang Nataru
- Yunus Takandewa menyangkan krisis BM yag terus berulang setiap tahun dan semakin mengganggu aktivitas masyarakat
- Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan penyaluran BBM subsidi sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah.
- Secara umum, ketersediaan BBM jenis Biosolar di SPBU wilayah Pulau Timor berada dalam kondisi aman dan mencukupi.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon dan Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota DPRD NTT, Yunus Takandewa, kembali menyoroti persoalan kelangkaan bahan bakar minyak ( kelangkaan BBM ) yang hampir selalu terjadi setiap tahun, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru ( Nataru ).
Ia menyayangkan krisis ini terus berulang dan semakin mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah terpencil, pedalaman, dan pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Timur.
"Masalah BBM ini hampir terjadi setiap tahun. Dan kami sangat sayangkan itu terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar Yunus, Senin, 17 November 2025.
Menanggapi kritik tersebut, begini Penjelasan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Baca juga: Komisi IV DPRD NTT Minta Gubernur Ultimatum Pertamina soal Kelangkaan BBM
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi, Senin (17/11/2025), menjelaskan secara umum, ketersediaan BBM jenis Biosolar di SPBU wilayah Pulau Timor berada dalam kondisi aman dan mencukupi.
Sementara itu, Yunus Takandewa menegaskan bahwa kelangkaan BBM merupakan persoalan serius yang harus segera ditangani pemerintah dan Pertamina.
Ia menilai buruknya manajemen distribusi dan lemahnya pengawasan pasokan menjadi penyebab utama masalah yang terus berulang dari tahun ke tahun.
"Kelangkaan ini jelas mengganggu mobilitas masyarakat. Daerah-daerah terluar adalah yang paling merasakan dampaknya," tegasnya.
Selain soal distribusi, Yunus mempertanyakan kesigapan Pertamina dalam memastikan stok mencukupi pada periode-periode rawan seperti menjelang Nataru.
"Krisis ini selalu terjadi berulang. Pertamina seharusnya tidak menunggu masalah muncul baru bertindak. Mereka harus punya perencanaan yang matang," ujarnya.
Yunus juga meminta aparat keamanan menindak tegas pihak-pihak yang diduga melakukan penimbunan BBM dan memperburuk situasi lapangan.
Menurutnya, praktik penimbunan menjadi faktor yang memperparah kelangkaan dan merugikan masyarakat.
Yunus meminta pemerintah daerah bersama Forkopimda untuk meningkatkan koordinasi dengan Pertamina agar persoalan energi dapat diselesaikan sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Semua pihak harus bergerak. Pemerintah, aparat, hingga Pertamina harus bersinergi. Jangan sampai masyarakat dirugikan hanya karena kelangkaan energi," pungkasnya.
Baca juga: Kelangkaan BBM di Malaka, Harga Pertalite Eceran Naik hingga Rp 15 Ribu per Liter
Penjelasan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Terkait Informasi Kellangkaan BBM di NTT
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) buka suara terhadap kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar pada sejumlah SPBU di NTT.
Pertamina Patra Niaga juga turut memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di wilayah Jatimbalinus berjalan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi, menjelaskan, sebagai badan usaha yang mendapat penugasan pemerintah untuk menjaga ketersediaan energi nasional, Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyalurkan BBM subsidi sesuai dengan kuota serta titik layanan penyalur yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Menanggapi informasi yang beredar pada Senin (17/11/2025) terkait kesulitan masyarakat dalam memperoleh BBM jenis Biosolar di sejumlah lembaga penyalur di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Ahad Rahedi memberikan penjelasan.
Ia menerangkan bahwa Pulau Timor disuplai melalui dua Fuel Terminal, yakni Fuel Terminal Tenau dan Fuel Terminal Atapupu, dengan cakupan wilayah distribusi meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
“Secara umum, ketersediaan BBM jenis Biosolar di SPBU wilayah Pulau Timor berada dalam kondisi aman dan mencukupi," katanya, Senin (17/11/2025).
Apabila terdapat lembaga penyalur yang mengalami kekosongan, kata dia, hal tersebut disebabkan oleh penyesuaian kuota karena lembaga tersebut telah menyalurkan BBM melebihi batas yang telah ditetapkan.
"Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan BBM subsidi tetap tersedia dan dapat dinikmati masyarakat hingga akhir Desember 2025,” kata Ahad.
Ahad mengatakan, penyaluran BBM ke setiap SPBU dilakukan berdasarkan kuota resmi yang ditetapkan pemerintah. Saat ini Pertamina Patra Niaga tengah berkoordinasi dengan Pemerintah dan BPH Migas terkait penambahan kuota Biosolar.
Hingga Oktober 2025, realisasi penyaluran BBM subsidi Biosolar di Pulau Timor tercatat mencapai 45 ribu KL atau sekitar 83 persen dari total kuota tahun 2025.
Menurut dia, Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa stok BBM subsidi di wilayah Pulau Timor, khususnya Biosolar, berada pada tingkat yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami juga memperketat pengawasan agar penyaluran BBM lebih tepat sasaran kepada konsumen yang berhak serta meminimalkan potensi penyelewengan oleh pihak yang tidak berwenang. Dengan langkah-langkah tersebut, kami berharap proses distribusi dapat berjalan lancar dan kondisi di lapangan segera kembali normal,” ujarnya.
Pertamina Patra Niaga mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM subsidi secara bijak dan sesuai kebutuhan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.
Meski demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kuota BBM khusus Biosolar yang ada di NTT. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus lewat bagian humasnya tidak menjawab mengenai besaran kuota untuk NTT. (ray/fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
NTT Terkini
kelangkaan BBM
DPRD NTT
Nataru
Pertamina
Penjelasan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
POS-KUPANG.COM
berita terkini Pos Kupang
| Expo REIang Gembira Tak Capai Target, REI NTT Soroti Minimnya Kebijakan Pro Rakyat dari Pemda |
|
|---|
| Kasus Dini Lunga Nani Resmi Dilaporkan ke Polda NTT, Ini Tuntutan Keluarga |
|
|---|
| PLN Tambah Kapasitas Pembangkit 5,5MW di PLTD Mautapaga |
|
|---|
| Transisi Energi di NTT Harus Responsif Gender |
|
|---|
| Gedung Latihan Senam Artistik Pertama di NTT Mulai Dibangun, Didukung “Raja Senam Indonesia” |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ggota-DPRD-NTT-Yunus-Takan-Dewa-menyoroti-Kelangkaan-BBM-menjelang-Nataru.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.