Selanjutnya, jari tengah menunjuk pada upaya membangun relasi dengan semua pihak dan mampu berdiri ditengah untuk mencari jalan keluar dari setiap konfllik yang ada. Menjadi orang yang memberikan solusi terhadap masalah dan bukan menjadi sumber masalah itu sendiri.
Lanjut dia, jari manis menunjukkan bahwa semua insan harus menerbarkan cinta kasih di dalam dunia dengan membangun literasi akademis berkualitas. Tidak menebarkan hoax dan kekacauan tetapi menebarkan senyum dan cinta kasih.
"Dalam istilah teologi kristen artinya kita mampu membawa tanda-tanda Kerajaan Allah bagi dunia ini," sebut doktorl lulusan Jerman itu.
Sementara jari kelingking, kata dia, menunjukan kepada keterbatasan dan kekurangan yang semua orng miliki.
"Kita harus mempunyai sikap meminta maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dan kita mampu saling mengisi satu dengan yang lain," pungkas mantan wartawan Pos Kupang itu.
Acara pelantikan itu juga dirangkai dengan agenda diskusi panel dan Bimtek.
Ketua Panitia Pdt. Daud Tari M.Th, mengatakan para narasumber dalam kegiatan diskusi panel bersala dari akademisi dan praktisi baik dari tingkat lokal maupun nasional. Kegiatan tersebut juga merupakan suatu bentuk kolaborasi antara FPPTI NTT dan UPT Perpustakaan UKAW.
Kegiatan yang dipandu Duta Bahasa dan Budaya NTT Mutiara Anastasia Doek, S.Th, itu diikuti oleh para pustawakan se-NTT yang tergabung dan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Wilayah NTT, juga para dosen, mahasiswa dan pustakawan baik yang yang hadir secara langsung maupun melalui media zoom. (*/ian)
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS