Pekerjaan sosial, kerja tidak dapat untung juga tidak apa-apa. Kemudian pekerja kemanusiaan. Pekerjaan inilah kalian masuk di dalamnya. Profesi ini adalah profesi kemanusiaan jadi jangan membeda-bedakan orang dan lainnya,” tandas Dr. Bobby.
Keempat, badan boleh kecil, tetapi hati harus besar. Menurutnya, saat ini yang paling dicari pasien adalah dokter yang melayani dengan hati, karena pintar saja tidak cukup.
Ia menambahkan, para dokter lulusan FK Undana sudah ditempa dengan keras, sehingga ia yakin para sejawatnya akan mampu bertahan dalam medan layan di mana pun berada.
Baca juga: Undana Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Lembaran Sejarah
Ruben Ludji, S.E, perwakilan orangtua dokter baru dalam sambutannya meminta para dokter agar memegang teguh ikrar yang diucapkan, terutama membaktikan hidup bagi sesama.
Ludji menyebut, pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut sebagai catatan peristiwa yang akan menghiasi lembaran sejarah hidup para dokter.
Sebagai orangtua, dirinya bangga karena para dokter memberi nilai tersendiri dalam keluarga.
“Satu pencapaian luar biasa dan membanggakan. Terima kasih anak-anakku para dokter, kalian telah menjawab harapan kami untuk mencapai titik ini,” ujar ayahanda dr. Andre D. P. Ludji, S. Ked ini.
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari tantangan, suka dan duka yang dihadapi para dokter.
"Perjalanan Panjang para dokter, ada banyak hambatan, ada banyak hal yang dilakukan untuk mencapai dokter. Ada banyak orang yang terlibat mendukung, baik langsung maupun tidak, moril maupun materil, baik individu maupun institusi demi melengkapi kebutuhan para dokter, sebagai orangtua kami banyak keterbatasan dan tak mampu,” ungkapnya.
Karena itu, pada kesempatan itu, pihaknya menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada pimpinan Undana, Rektor Prof. Fred Benu dan jajarannya, pimpinan fakultas, Dekan FK Dr. Bobby dan jajarannya hingga para dosen.
Selain itu, kepada Pemkab Sabu Raijua dan Sumba Timur yang telah memberi stimulus, rumah sakit mitra yang menjadi tempat praktik para dokter, para rohaniawan yang hadir kala itu, serta Dr. Heru, inisiator dan pendiri FK Undana.
“Segala pengorbanan, budi baik dan ketulusan hati yang telah diberikan adalah berkah bagi anak kami. Hanya doa tulus yang kami panjatkan. Kiranya Tuhan membalas berkat yang setimpal atas bapak/ ibu sekalian,” pungkasnya. (rfl/humas undana/pol).