POS-KUPANG.COM | LARANTUKA-Pasca terjadi banjir bandang yang melanda Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur kerusakkan jalan dan pemukiman warga sampai sekarang belum ada proses pengusuran jalan dan material tanah di jalan serta fasilitas publik yang rusak.
Warga bersama aparat gabungan masih melakukan pembersihan secara manual tanpa alat berat.
Material tanah dan kayu serta pasir masih berada di lokasi dan menjadi tontonan saja.
Aparat TNI dan Polri yang tiba di Waiwerang telah dikerahkan tapi tidak ada berat guna mengusur material di lokasi bencana.
Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di Adonara Kabupaten Flores Timur, Akses Jalan Putus Total
Baca juga: Korban Jiwa Banjir Bandang dan Longsor di Adonara Flores Timur, 62 Meninggal Dunia 4 Masih Hilang
Pantauan POS-KUPANG.COM, di Waiwerang, Selasa (6/4/2021) siang, kendaraan yang rusak, rumah warga dan jalan tertimbun batu serta tanah masih ada di sekitar Koramil Adonara Timur dan Kantor Bank NTT Waiwerang.
Di lokasi hanya ada aktivitas petugas PLN mendirikan kembali tiang listrik yang roboh.
Warga pun hanya membersihkan puing rumah dengan parang dan hammar.
Bebatuan dan lumpur masih ada di lokasi.
Baca juga: Menteri Sosial RI Tiba di Waiwerang Posko Pengungsian Dibangun dan Siap Drop Bantuan Darurat
Baca juga: Pipa PDAM SoE Putus di 21 Titik, Pelayanan Air Terganggu Total
Sementara itu, warga korban banjir bandang di beberapa lokasi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mulai membersihkan rumah mereka setelah genangan air mulai surut.
Warga yang tinggal di sepanjang jalan Trans Waiwerang Lite, mendatangi rumahnya dengan membawa pengeruk lumpur dan skop membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa saat banjir berserakan di dalam rumah mereka. Mereka menggunakan pengeruk lumpur dan skop membersihkan rumah mereka masing-masing yang sempat dihajar banjir bandang.
Beberapa rumah di sepanjang jalan di Trans Waiwerang Liten itu ada yang atap terbongkar dan juga ada beberapa rumah warga yang rata tanah juga ikut dibersihkan oleh pemilik rumahnya. Ami Nudin Pati Raja mengatakan ia terpaksa bersama anak-anak turun untuk membersihkan rumahnya.
Sebelumnya ia mengungsi dirumah keluarga yang ada berada di desa tetangga.
"Rumah saya ini di dalam penuh dengan lumpur dan kayu-kayu. Rumah kami rusak berat. Coba pak cek sendiri rumah kami, " ujar dia.
Ia berharap pemerintah untuk membersihkan dulu jalan raya karena kondisi rusak berat.
"Kami minta tolong untuk perbaiki jalan raya dulu agar kamu bisa lewati untuk bisa perbaiki rumah kami," paparnya.