Setelah mulai diguling, kulit babi mulai garing, setelah itu bagian dalamnya mulai masak.
"Jarak babi dengan arang tergantung ukurannya.
Kalau babi kecil bisa dekat dengan arang.
Kalau babi besar agak jauh soalnya kan dia tebal supaya panasnya pas jangan terlalu panas jangan terlalu dingin," ungkap Deni.
Untuk babi dengan ukuran besar, Deni mengungkapkan, proses putarnya bisa mencapai 4 jam.
• Tiga Orang Positif Covid-19 Dievakuasi ke RUSD Ende, Petugas Beri Semangat
• Bupati Robby Cek Kebun dan Dapur Warganya Pakai Motor
Sedangkan untuk babi yang berukuran kecil, waktunya kurang dari itu.
Olahan yang dipakai Deni sebenarnya sama seperti olahan dapur orang Kupang pada umumnya, yaitu daun singkong tumis, jeroan juga ditumis pakai bumbu dan yang membuat spesial adalah lauk utamanya yakni babi guling.
Jika dibandingkan dengan babi guling dari Bali, bumbu dalamnya berbeda.
Babi guling Bali memakai daun singkong yang direbus kemudian dimasukkan ke dalam perut babi.
Ada juga yang memasak bumbu terlebih dahulu.
"Terus orang Bali bilang bumbunya itu genap ada kencur ada jahe dan bumbu lainnya yang lengkap sedangkan yang ini tidak," terangnya.
"Sebenarnya orang Timor bilang ini babi spit, bumbunya paling banyak bawang merah, bawang putih, garam, lada, dan pala.
• UGD RSUD Kefamenanu-TTU Ditutup Sementara. Ini Biang Penyebabnya
• 5.000 Paket Bantuan Presiden Siap Dibagi untuk Warga Kota Kupang
Kalau orang Bali ada juga kencur dan kelapa di dalamnya," lanjutnya.
Cara penyajianpun berbeda dengan babi guling Bali.
Jika di Bali, penyajiannya terpisah antara daging dan bumbu sehingga seperti rendang yang dicelupkan terlebih dahulu kedalam bumbu baru disajikan untuk dimakan.