Update Corona NTT

UPDATE CORONA NTT - 397 ODP, 1 PDP Sembuh, 41 Selesai Dipantau, 9 di Rumah Sakit, 348 di Rumah

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPDATE CORONA NTT - 397 ODP, 1 PDP Sembuh, 41 Selesai Dipantau, 9 di Rumah Sakit, 348 di Rumah

UPDATE CORONA NTT! 397 ODP 1 PDP Sembuh 41 Selesai Dipantau 9 di Rumah Sakit, 348 di Rumah

POS-KUPANG.COM - Jumlah ODP di NTT terus mengalami peningkatan. Dari data terakhir jumlahnya mencapai 397 orang.

Sementara itu, jumlah PDP ada tiga pasien. 1 Pasien meninggal dunia, 1 pasien dalam perawatan dan 1 pasien PDP lagi dinyatakan sembuh.

Berikut data Update Corona NTT berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM dari Kepala Ombusdman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, yang mengutip jumpa pers Satgas Covid-19 NTT:

1. Hingga Hari Ini, Sabtu (28/3) pukul 14.00 Wita, Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19 di Provinsi NTT mencapai 397 orang.

Yang terkategorikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 3 orang.

2. Terkait 3 orang Terkategori PDP tersebut, 1 orang meninggal dunia beberapa hari lalu, 1 orang dinyatakan telah sembuh, dan 1 orang sedang menjalani perawatan di RSUD Komodo.

Dengan demikian maka tercatat hanya ada 1 orang warga NTT yang terkategori PDP.

3. Dari 397 orang tersebut, sebanyak 41 orang telah selesai dipantau (sehat), 9 orang sedang dirawat di RSUD-RSUD rujukan.

Dampak Covid, Pemkab Mabar Bebaskan Pajak Daerah Bagi Hotel,Restoran & Tempat Hiburan Selama 4 Bulan

UPDATE CORONA - 102 Meninggal, Ini Perbandingan Pasien Covid1-19 Dalam 5 Hari Terakhir

(Terbagi atas 8 orang ODP dan 1 orang PDP), serta 1 orang terkategori PDP telah dinyatakan sehat. Sisa 348 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

4. Khusus bagi 8 ODP yang menjalani perawatan medis, 4 orang dirawat di RSUD WZ Johannes Kupang (rujukan dari RSUD SK Lerik, RSUD Belu, RSUD Malaka) 1 orang di RSUD TC Hillers Maumere (rujukan dari RSUD Nagekeo),

1 orang di RSUD Ben Mboi Manggarai, 1 orang di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dan 1 orang di RSUD Kefamenanu. Sedangkan 1 orang PDP menjalani perawatan di RSUD Komodo Labuan Bajo.

5. Dengan demikian, hingga saat ini tercatat sudah 15 orang yang menjalani perawan di RSUD rujukan.

Yaitu: 8 ODP (poin 4 di atas) dan 3 PDP (poin 2) ditambah 4 ODP yang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan.

Terdiri dari 2 ODP di RSUD TC Hillers Maumere (rujukan RSUD Lembata), 1 orang di RSUD Alor, dan 1 Orang di RSUD Ende.

Momen Haru Tim Medis Corona Baca Surat Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Beri Fasilitas Hotel

RST Wirasakti Kupang Terima Bantuan Tandon Air dari Komunitas ETIKA

6. Dengan tambahan 1 orang ODP dari Kabupaten Sumba Barat, maka Gejala Covid-19 sudah ada di seluruh kabupaten/kota di NTT.

Sumber: Jumpa Pers Satgas Covid-19 NTT

Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 14.00 Wita

* UPDATE CORONA - 102 Meninggal, Ini Perbandingan Pasien Covid1-19 Dalam 5 Hari Terakhir

Jumlah pasien positif corona alias Covid-19  di Indonesia terus bertambah.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, hingga Sabtu (28/3) pukul 12.00 WIB, ada tambahan kasus baru virus corona sebanyak 109 kasus.

Sehingga secara total, kasus terkonfirmasi positif corona menjadi 1.155 orang.

Ia melanjutkan, pasien sembuh dan telah diizinkan pulang bertambah 13 orang.

"Sehingga secara total menjadi 59 orang," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (28/3).

Di sisi lain kasus kematian akibat corona bertambah 15 orang, sehingga total menjadi 102 orang korban meninggal.

Ia menambahkan masih bertambahnya jumlah kasus positif corona ini menandakan kasus penularan virus corona masih marak terjadi.

Raffi Ahmad Terkejut Lihat Saldo Tabungan Nagita Slavina, Gritte Agatha Sampai Terbahak-bahak

Pelaku Usaha di Labuan Bajo Mengaku Senang Pajak Daerah Dibebaskan

"Kontak jarak dekat masih terjadi. Bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun masih belum dimaksimalkan," ungkap dia.

Perbandingan selama 5 hari terakhir, 24-28 Maret

 24 Maret

686 positif,55 meninggal 55/669*100= 8,2

25 Maret 

790 positif,58 meninggal 58/790*100=7,3

26 Maret

893 positif,78 meninggal 78/893*100=8,7

27 Maret

1046 positif,87 meninggal 87/1046*100=8,3

28 Maret

155 positif,102 meninggal 102/1155*100=8,8

* Ilmuwan Matematika Prediksi 50 Persen Warga Jakara Terinfeksi Corona Bila Tak Patuh, Ini Hitungannya

Mewabahnya pandemi corona di Indonesia menjadi kekhawatiran tersendiri.

Sampai saat ini, virus covid-19 itu bahkan sudah menginfeksi lebih dari 1000 orang di Indonesia.

Virus covid-19 bahkan sudah membunuh lebih dari 100 orang yang terinfeksi di Tanah Air.

Melansir Kompas TV, Sabtu (28/3/2020), seorang ahli Matematika Terapan mengatakan kemungkinan terburuk yang akan dialami penduduk Ibu Kota karena virus ini.

Dalam video wawancara tersebut, Hadi Susanto selaku Ilmuwan Matematika Terapan di University of Essex , Inggris, diminta untuk menjelaskan perhitungannya yang fenomenal itu.

Pada awal wawancara, presenter menjelaskan bagaimana pernyataan Hadi Susanto bisa banyak dibicarakan.

"Pernyataan Anda dikutip oleh sejumlah media, baik di Indonesia maupun di luar negeri, menyatakan bahwa kalau kemudian diambil sampel populasi Jakarta, sekitar 10 juta bisa jadi pada worst scenario atau skenario terburuk, 50 persen dari populasi dapat terinfeksi dalam 50 hari setelah kasus pertama diumumkan presiden, 2 Maret yang lalu," tutur presenter.

Kemudian, presenter tersebut lantas bertanya, "Hitungannya bagaimana dan dari mana?"

Hadi Susanto kemudian menjawab bahwa perhitungan Matematika itu memiliki banyak versi.

"Kalau perhitungan dalam Matematika sebenarnya ada banyak versinya. Kalaupun orang itu menggunakan model yang sama, (perhitungan) itu juga bergantung dari parameter yang dipakai," tutru Hadi Susanto

Hadi sendiri mengaku jika dirinya menggunakan speer model yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok.

"Saya itu menggunakan model yang namanya itu SGR atau speer model."

"Jadi diasumsikan orang itu bisa dikelompokkan dalam 3 golongan. Orang sehat yang punya potensi terkena infeksi, kelompok orang yang terifeksi, dan kelompok orang yang sembuh atau meninggal," terang Hadi.

Dengan model tersebut, Hadi menjelaskan bahwa puncak pandemi corona diperkirakan akan terjadi pada 2 bulan setelah kasus ini muncul, atau pada akhir April.

"Menggunakan model ini, saya menghitung kalau seandainya tiap orang punya atau akan menginfeksi dua orang lain hingga terus bertambah begitu dan jika ada asumsi masa inkubasinya berapa lama dia sakit sampai sembuh, nah itu saya dapatnya sekitar 2 bulan itu," ungkapnya.

Hadi lantas membenarkan pernyataan reporter yang mengatakan bahwa puncak akan terjadi pada bulan April.

Kemudian ia mengungkap bahwa perhitungan Matematika memiliki asumsi yang dipakai.

"Atau akhir April, itu ada asumsinya. Kalau di Matematika itu sebetulnya kita tidak bisa langsung berbicara proyeksi atau prediksinya, jadi ada asumsi yang dipakai. Nah asumsi ini yang kadang suka tidak diperhatikan," timpal Hadi.

Hadi meprediksi jika 50 persen populasi Jakarta akan terinfeksi jika masyarakat tidak merubah perilakunya.

Melansir Tribun Wow pada Sabtu (28/3/2020), Hadi menambahkan jika masyarakat mematuhi aturan pemerintah untuk menghindari interaksi, maka hasil yang didapat bisa berubah.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.id https://nasional.kontan.co.id/news/update-virus-corona-di-indonesia-total-1155-kasus-102-meninggal-dan-59-sembuh

Berita Terkini