POS-KUPANG.COM | KUPANG - Anggota DPRD NTT mengatakan, ada beberapa masalah yang mesti menjadi perhatian pemerintah dalam pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Perhatian dimaksud, yakni pemotongan bukit guna memperpanjang run way.
Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD NTT, Boni Jebarus, S.E kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (7/2/2020).
Menurut Boni, jika Bandara Komodo hendak ditingkatkan menjadi Bandara Internasional, maka perlu ada perhatian prioritas menyangkut perluasan dan perpanjangan run way.
• Antisipasi Gagal Tanam, Kadis Pertanian Sumba Barat Perintahkan PPL Data Seluruh Lahan Petani
"Run way harus diperluas ke semua sisi ,selain itu perlu dilakukan pemotongan bukit. Ini penting dan jadi prioritas," kata Bonjer sapaan Boni Jebarus.
Dijelaskan, perlu juga pemotongan bukit yang berada di depan Bandara Komodo. Kondisi bukit ini perlu digusur, jika tidak maka sewaktu -waktu bisa berpotensi merugikan atau mengganggu penerbangan.
"Perlu juga ada pembebasan lahan di semua sisi agar area bandara memiliki potensi pengembangan bagi suportyng operasional bandara sehingga menumbuhkan peluang bisnis baru," katanya.
• Terbang Perdana Dimonim Air, Isyak Nuka Sebut Konektivitas Antar Daerah Penting untuk Pariwisata
Bonjer juga menyoroti soal pengaturan berlalu lintas dan parkir taksi serta kendaraan pribadi di areal bandara.
"Penertiban ini dimaksudkan agar selain penumpang memiliki kenyamanan juga tidak ada perlakuan khusus bagi para pejabat dan penjemputan umum yang saling berdesakan dan sangat menganggu," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)
* Changi Kelola Bandara Komodo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG - Changgi Singapore ,salah satu badan usaha di Singapura melakukan investasi senilai Rp 1,3 triliun untuk membangun Bandar Udara (Bandara) Komodo di Labuan Bajo,Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A. Nae Soi,Jumat (7/2/2020).
Menurut Josef, investasi daru Changgi Singapore itu untuk membangun Bandara Komodo. "Jadi hari sudah ada penandatanganan perjanjian kerjasama pemerintah dengan badan usaha (PKBU) antara Dirjen Perhubungan Udara , Kemenhub RI dan Changgi Singapore untuk bangun Bandara Komodo. Investasi dari Singapura ini sebesar Rp 1,3 triliun," kata Josef.
Dijelaskan, dalam perjanjian itu, pihak Changgi Singapore akan membangun Bandara Komodo di Labuan Bajo selama 25 tahun.
"Penandatanganan perjanjian KPBU itu disaksikan oleh Menhub RI dan juga saya serta Menteri Pariwisata," katanya.