Mahasiswi Tikam Bayi yang Dilahirkannya

Mahasiswi Kupang Ini Nekat Bunuh Bayi yang Dikandungnya, Begini Nasibnya Kini

Penulis: Ryan Nong
Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Mahasiswi Kupang Ini Nekat Bunuh Bayi yang Dikandungnya, Begini Nasibnya Kini

Boby menjelaskan, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara diketahui bahwa bayi itu meninggal karena lemas dan pada perutnya ditemukan luka robek.

"Hasil autopsi menjelaskan tentang keadaan bayi, dari luar ditemukan ada dua luka robek di bagian perut dengan diameter satu koma sekian centimeter. Bayi itu lahir dalam kondisi hidup dan bayi mati karena lemas, jadi itu hasil autopsi secara umum," jelas Boby.

Mantan Kasat Reskrim Polres Sikka ini juga menjelaskan dugaan bayi malang itu dibekap usai ditikam dengan pisau di bagian perutnya sebanyak dua kali. Bahkan pada bagian lutut bayi ditemukan memar.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat Wacanakan Miras Lokal yang Dilegalkan akan Dijual di Hotel Bintang 5

Ada 6 Jenis Biji-Bijian yang Bisa Turunkan Berat Badan Kamu, Apa Saja Itu?

Untuk proses selanjutnya, tutur Boby, pihaknya akan meminta keterangan dari dokter sebagai saksi ahli dan melakukan proses rekonstruksi untuk mendapatkan gambaran dan kesesuaian dengan hasil BAP terhadap tersangka dan para saksi.

"Kami akan minta keterangan dari dokter sebagai ahli untuk menjelaskan detail tentang kematian dari bayi, termasuk saat pertama melahirkan, bagaimana posisi dia saat melahirkan. Langkah penyelidikan selanjutnya kami akan melakukan rekonstruksi di TKP terkait keterangan tersangka dan saksi saksi biar singkron antara keadaan di TKP dengan keterangan saat BAP," tambahnya.

Boby menuturkan hingga saat ini pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi terkait kejadian tersebut yakni Halimah Habol (48) bibi dari pelaku, Pahlawan Ibi yang merupakan bapak kandung pelaku, Neneng Oda tetangga kost serta teman sekamar kost korban, Endang dan Sumiati.

Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan oleh Nurlinda untuk menikam bayi perempuannya.

Boby menjelaskan, kronologis kejadian yang diduga pembunuhan itu berwal dari Nurlinda Ibi alias NI (18), mahasiswa semester 1 salah satu universitas swasta di Kota Kupang yang kembali ke kostnya dalam keadaan lemas pada Rabu (7/11/2018) sekira pukul 08.00 Wita.

Sebelumnya ia bersama kedua teman kamarnya, Endang dan Sumiati meninggalkan kos sekira pukul 07.00 Wita.

Saat kembali itu, ia bahkan tak dapat membuka pintu kamar kostnya karena kondisinya yang sangat lemah. Ia lalu meminta bantuan pada Neneng Oda, seorang tetangga kamar untuk membantu membukakan pintu.

Berselang sekira 40 menit, Halimah, bibi dari NI tiba di kos tersebut. Halimah yang merupakan guru SD itu kaget saat mendapati keponakannya dalam kondisi telah melahirkan seorang bayi perempuan mungil di dalam kamar kos seorang diri. Sayangnya, saat ia tiba, bayi tersebut sudah tidak bernyawa lagi.

"Saat bibi Halimah membuka pintu, kondisi NI sudah melahirkan. Kepada bibinya, NI mengatakan 'itu (bayinya) ada di kantong plastik', ketika bibinya, bertanya," papar Boby.

Setelah itu bibinya lalu membawa NI ke RSU Kota SK Lerik untuk mendapatkan perawatan.

Saat dilakukan olah TKP pada Rabu pagi, polisi hanya menemukan sedikit bercak darah dalam kamar itu.

Kemungkinan besar, menurut Boby, bercak atau bekas darah sudah dibersihkan oleh NI.

Halaman
1234

Berita Terkini