Sumba Timur Terkini
Mahasiswa Jepang Kunjungi SMA Negeri 3 Waingapu untuk Belajar Bahasa dan Bertukar Pengetahuan
Kunjungan ini merupakan upaya pertukaran informasi dan pengetahuan yang dimulai dengan belajar bahasa Jepang bagi para siswi di sekolah tersebut.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Sebanyak enam mahasiswa dan pelajar asal Jepang berkunjung ke SMA Negeri 3 Waingapu, Sumba Timur NTT, pada Senin (25/8/2025) pagi.
Kunjungan ini merupakan upaya pertukaran informasi dan pengetahuan yang dimulai dengan belajar bahasa Jepang bagi para siswi di sekolah tersebut.
Mereka tiba di sekolah sekitar pukul 09.00 Wita, dan disambut dengan tarian khas Sumba. Mereka juga dikalungi kain Sumba sebagai tanda penerimaan.
Kepala SMA Negeri 3 Waingapu, Juniaty Simanullang mengatakan, kunjungan ini bukan yang pertama kali dilakukan. Sejak tahun 2016, sekolah itu telah menjalin kerja sama dengan universitas asal para mahasiswa Jepang.
Baca juga: Soter Keluhkan Antrean BBM yang Berlangsung Dua Minggu di Waingapu
“Saat ini kita ada pembelajaran bahasa Jepang. Dan kami sudah belajar bahasa ini sejak tahun 2016,” kata Juniaty saat diwawancarai Pos Kupang di sela kegiatan tersebut.
Ia menjelaskan, sekolahnya memiliki kelas khusus bahasa Jepang untuk menunjang siswi yang hendak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Jepang. Atau memilih menjadi tenaga kesehatan seperti perawat dan pekerja migran.
“Lulusannya nanti mereka bisa pakai kalau lanjut ke sekolah yang lebih tinggi di Poltekkes Waingapu untuk siap jadi tenaga perawat ke Jepang,” ujar alumni Sastra Jepang di UPI Bandung ini.
Meski begitu, pembelajaran di kelas bahasa Jepang tersebut masih sebatas dasar. Untuk kebutuhan sertifikasi resmi, tetap harus mengikuti ujian bahasa Jepang melalui lembaga resmi.
Pantauan Pos Kupang pukul 10.00 Wita, sebanyak 18 siswi terlihat hadir dan antusias belajar bahasa bersama enam mahasiswa Jepang tersebut.
Salah satu siswi, Farida Soud (17), mengaku sangat senang bisa belajar bahasa Jepang langsung dari penutur aslinya.
“Saya senang sekali. Kakaknya asik, baik, dan ramah,” ujar Farida yang bercita-cita menjadi guru BK, tetapi menyukai bahasa Jepang.
Sementara itu, pendamping mahasiswa, Mami, mengatakan ada tiga kegiatan utama yang akan dilakukan selama berada di Waingapu, Sumba Timur.
Selain berbagi pengetahuan bahasa, mereka juga akan berbagi praktik pertanian sayur dan penanaman bakau di pesisir pantai.
Mami juga menyampaikan bahwa, berinteraksi langsung antara orang Jepang dan masyarakat Sumba merupakan cara terbaik dalam pembelajaran bahasa.
“Kami akan menanam bakau untuk kelestarian Sumba Timur. Dan kami akan pergi ke kebun sayur. Kami membantu warga yang pendapatannya agak kurang. Kami akan bagi cara budidaya sayur dan menjualnya di pasar untuk bisa membantu kehidupan mereka,” ungkap Mami. (dim)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.