Bulog Dinilai Ingkar Janji, Petani Jagung Rote Ndao Terjebak Panen Tanpa Pasar

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti 

POS-KUPANG.COM, BA'A - Petani jagung di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur terpaksa menahan hasil panen karena tidak adanya kepastian pasar. 

Kelompok Tani Soisonak di Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain menyebut janji pembelian dari Bulog tak kunjung terealisasi, membuat petani kehilangan harapan.

Ketua kelompok, Sepace Bella mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, pada tahun 2017 petani jagung sempat menikmati panen melimpah, namun hasil itu nyaris mubazir karena tidak ada pembeli tetap yang menyerap hasil produksi.

"Bulog pernah disebut siap membeli hasil jagung kami, tetapi hingga kini belum ada kepastian," ujar Sepace, Senin (6/10/2025).

Dikatakannya lebih lanjut, situasi ini berdampak langsung pada semangat petani. Jagung hibrida yang semestinya menjadi komoditas unggulan, mulai ditinggalkan. 

Baca juga: Satlantas Polres Rote Ndao Rutin Sosialisasikan Keselamatan Berkendara kepada Pelajar 

Para petani beralih menanam jagung manis karena lebih cepat laku di pasar lokal, meskipun harga jualnya jauh lebih rendah.

"Petani hanya ingin kepastian. Kami bukan tidak bisa produksi, tapi kalau tak ada yang beli, buat apa kami tanam," tegasnya.

Sepace mendesak pemerintah daerah turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Ia meyakini, jika pasar dikelola dengan serius, Rote Ndao mampu menjadi sentra jagung unggulan di NTT.

"Kami butuh sistem, bukan janji. Rote ini bisa maju kalau petani dibantu dengan cara yang benar," tandasnya. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS