Ngada Terkini

Ratusan Warga Ngada Hadiri Sosialisasi PT PLN, Pemanfaatan Air Sungai Tiwu Bala di Golewa

Pengambilan air ini juga hanya dilakukan dalam waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam mensuport proses pengeboran.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
SOSIALISASI - PT PLN (Persero) bersama Pemkab Ngada gelar Sosialisasi pemanfaatan air Tiwu Bala untuk mensuport drilling PLTP Mataloko, di Kantor Camat Golewa Selatan, Rabu (20/8/2025). 

Sementara Tony Widiatmoro, selaku  Manager Eksplorasi & Perizinan PLTP PT PLN (Persero), menyambut baik dengan segala masukan-masukan konstruktif dari masyarakat untuk kemudian dijadikan atensi bagi PLN dalam hal ini pemanfaatan air sungai Tiwu Bala.

Sosialisasi ini kata Dia, merupakan rangkaian sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya sejak tahun 2017 hingga tahun 2023. Namun fokus sosialisasi kali ini menargetkan masyarakat yang berada di hilir dan area sekitar Sungai Tiwu Bala.

“Sosialisasi ini merupakan rangkaian sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya, sejak 2017-2018, dan lebih masif lagi tahun 2022-2023 berbarengan dengan jalur akses. Untuk sosialisasi kali ini menyasar ke warga hilir dari lokasi Tiwu bala lokasi pengambilan air dengan fokus pada fasilitas yang sudah di bangun yaitu di desa Sada,” tambah Tony.

Target atau tujuan utamanya adalah untuk memberikan pemahaman dan memberikan informasi yang utuh , komprehensif mengenai rencana pengambilan air, dampak dan mitigasi.

“Sehingga dampak dari sosialisasi ini masyarakat tercerahkah tidak ada kekawatiran lagi informasi yang simpang siur yang pada akhirnya untuk menjaga harmoni antara hubungan masyarakat yang satu dengan yang lain sehingga masyarakat tetap bekerja seperti sehari-hari,” terang Tony.

Sosialisasi itu juga kata Dia akan terus dilakukan hingga kelompok terkecil masyarakat.

“Apabila dibutuhkan sosialisasi lagi intensif di desa maupun dusun PLN siap, agar masyarakat bisa dapat informasi dengan utuh dari sumber primer,” tambahnya.

Sementara  Guruh Nurcahyono, selaku  National Environmental, Social, Health and Safety Expert, dalam menyampaikan hasil analisis pada kesempatan itu mengatakan, sesuai dengan analisa debit air selama 24 jam secara terus menerus selama 4 bulan dengan pemasangan alat akur menyimpulkan debit air Tiwu Bala sangat besar dan konsisten.

Adapun kebutuhan air untuk mensuport drilling membutuhkan 5 persen dari rata-rata debit air. Sehingga berdasarkan pengukuran yang dilakukan itu proses drilling membutuhkan 40 liter per detik.

Pengambilan air ini juga hanya dilakukan dalam waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam mensuport proses pengeboran.

Selain itu, penggunaan air Tiwu Bala juga tidak berlangsung lama dan hanya dibutuhkan pada saat pengeboran dengan target kurang lebih dua tahun. Setelah proses drilling selesai instalasi perpipaan tidak digunakan lagi.

“Berdasarkan perhitungan kita penggunaan air Tiwu Bala dalam proses drilling kurang lebih selama dua tahun. Ada dua pipa yang menuju ke sungai yaitu satu pipa aliran air dan satu untuk cadangan jika ada kemacetan atau kerusakan,” tutup Tony.

Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar. Hal ini sebagai bentuk komitmen PT PLN (Persero) dalam mengedepankan pastisipasi dan transparansi dalam setiap proses pengembangan yang sedang dikerjakan.(cha).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved