Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 18 Agustus 2025, "Tulus Melayani Orang Miskin dan Menderita"
Melayani tanpa pamrih bagi sesama yang susah, menderita dan miskin bukanlah masalah yang gampang
TULUS MELAYANI ORANG MISKIN DAN MENDERITA: MENGGAPAI HIDUP KEKAL
(Hak 2:11-19; Mzm 106:34-35.36-37.39-40.43ab.44; Mat 19:16-22).
Seorang muda bertanya kepada Yesus, "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Mat 19:16).
Hidup sempurna, hidup kekal menjadi impian semua orang. Yesus memberi tiga syarat untuk menggapai hidup yang diimpikan itu: juallah segala milikmu, berikan dengan tulus kepada orang miskin dan ikut Aku. (Mat 19:21).
Melayani tanpa pamrih bagi sesama yang susah, menderita dan miskin bukanlah masalah yang gampang.
Ego kita memaksa untuk memberi dengan mengharapkan imbalan setimpal.
Kita juga cenderung untuk melekat pada harta yang dimiliki.
Padahal kelekatan pada harta fana menutup jalan menuju kesempurnaan hidup dalam Tuhan.
Hidup berbagi dengan orang menderita dan berkekurangan membantu kita untuk ikut Yesus dengan leluasa dan menggapai hidup kekal.
Dalam Sabda Bahagia Yesus tegaskan, "Berbahagialah yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga." (Mat 5:3).
Dengan membuka diri pada Sabda Tuhan, Roh Kudus akan menolong kita untuk hidup tanpa harta fana melainkan harta kasih seperti Kristus.
Mencintai harta duniawi sama dengan mengabaikan kebahagiaan jiwa kelak.
Perkuat kesetiaan pada Tuhan sehingga kita bisa memiliki kekuatan dalam diri untuk melaksanakan perintah kasih-Nya dalam hidup.
Tidak setia atau meninggalkan Allah, malapetaka akan datang. Bangsa Israel meninggalkan Allah dan menyembah dewa-dewa. Mereka tidak menghiraukan peringatan Yosua sebelum meninggal untuk tetap setia, takwa atau beribadah hanya kepada Allah saja.
Risiko ketidaksetiaan ini mendatangkan murka Allah dalam aneka kesulitan hidup yang mereka alami.
Malapetaka demi malapetaka menimpa, mereka merintih hingga Tuhan berbelas kasih dan membangkitkan seorang hakim untuk menyelamatkan mereka dari tangan musuh.
Tuhan mendengar rintihan hati yang gelisah dan ketertindasan sadis yang menimpa mereka.
Pertolongan dan belas kasih Tuhan mereka sia-siakan sebab kejahatan telah menguasai dan ketegaran hati itu menghadirkan kerisauan hidup yang takkan pernah berakhir.
Dengan tetap menggenggam hal-hal buruk, membiarkan kehilangan keselamatan. Maka Pemazmur menanggapi demikian, "Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap mereka.
Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat." (Mzm 106:36-37).
Mencintai kejahatan membenci jiwa. Ikut apa yang Tuhan minta untuk kita jalankan dalam hidup.
Melekat pada harta fana membuat kita berhala kepadanya.
Beramal, memberi salam hangat dan senyum ramah kepada sesama yang miskin dan menderita merupakan hal yang paling mengagumkan dalam komunitas kebersamaan sebagai manusia.
Santo Fransiskus dari Asisi berkata, "Sedekah adalah warisan dan keadilan yang menjadi hak orang miskin dan yang dipungut Yesus dari kita. Sebagaimana Tuhan memperhatikan kesusahan umat-Nya (Mzm 106:44) demikian juga kita saling memperhatikan sesama yang susah di sekitar kita.
Allah dalam kehendak kudus-Nya semua orang harus diselamatkan dan Yesus dengan sempurna telah melaksanakannya.
Kini Tuhan minta kita untuk meneruskan misi yang sama dalam hidup dan pelayanan di berbagai bidang profesi yang kita emban dalam tata dunia ini.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Senin/Pekan Biasa XX/C/I, 180825)
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, “Berjaga-jagalah” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Siaga untuk Selalu Berbuat Baik" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Berjaga-jaga Dalam Kehidupan Sehari-hari" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, "Bersaksi Melawan Diri Sendiri" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.