Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, "Bersaksi Melawan Diri Sendiri"

Ia menekankan bahwa mereka memberitakan Injil Allah kepada mereka dengan tidak bercacat

|
Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD
Hari Rabu Pekan Biasa XXI
Rabu, 27 Agustus 2025. PW Sta. Monika
Bacaan I: 1Tes. 2:9-13
Injil: Mat. 23:27-32

“Bersaksi melawan diri sendiri”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita memperingati Santa Monika, ibu dari Santo Agustinus, yang dikenal karena doanya yang tak kenal lelah dan kesetiaannya kepada Allah.

Tema "Bersaksi melawan diri sendiri" mengajak kita untuk merenungkan tentang kejujuran, pertobatan, dan bagaimana kita dapat mengakui dosa-dosa kita dan berbalik kepada Allah, serta bagaimana kita dapat menjadi saksi yang benar tentang kasih dan kuasa-Nya.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan pertama 1 Tesalonika 2:9-13, Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika tentang bagaimana ia dan rekan-rekannya telah bekerja keras siang dan malam agar tidak menjadi beban bagi siapa pun di antara mereka.

Ia menekankan bahwa mereka memberitakan Injil Allah kepada mereka dengan tidak bercacat dan tidak bercela.

Mereka memperlakukan setiap orang di antara mereka sama seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya, menasihati, mendorong, dan meminta mereka untuk hidup layak di hadapan Allah, yang memanggil mereka ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. 

Kisah ini menunjukkan pentingnya kerja keras, ketulusan, dan keteladanan dalam pelayanan.

Dan dalam Injil Matius 23:27-32, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena kemunafikan mereka.

Ia berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan."

Kecaman Yesus terhadap orang-orang Farisi dan ahli Taurat menyoroti pentingnya pertobatan dan pengakuan dosa.

Kita tidak dapat menyembunyikan dosa-dosa kita di balik penampilan luar yang saleh. Sebaliknya, kita harus jujur mengakui kesalahan kita dan berbalik kepada Allah dengan hati yang tulus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved