Opini
Opini: Pertaruhan Nasib Pulau Padar Antara Pariwisata dan Pelestarian Lingkungan
Tak tanggung-tanggung, PT Komodo Wildlife Ecotourism (KWE) berencana untuk membangun ratusan vila di pulau tersebut.
Seperti layanan publik yang terganggu, sanitasi dan kesehatan serta mahalnya perumahan karena tinggi dan mencekiknya harga tanah. Dan yang paling fatal tentunya kerusakan lingkungan dan tergerusnya budaya lokal.
Barangkali kita mesti merenungkan apa yang disampaikan Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, "bahwa komodo yang ikonik adalah anugerah cinta tanpa batas dari Tuhan, sebuah rahmat berkelanjutan yang menyimpan narasi keindahan dan kehidupan."
Lebih lanjut lagi Uskup Maksimus menegaskan, "Bahwa ketika orientasi pariwisata hanya berfokus pada keuntungan semata, maka kita
mudah tergoda untuk menerapkan cara-cara eksploitasi yang pada akhirnya mengikis makna sejati dari keberlanjutan."
Tentu saja penyampaian Uskup Maksimus tersebut harus disikapi dengan bijaksana oleh semua pihak khususnya kepada Pemerintah yang berwenang memberikan izin pembangunan di Pulau Padar.
Hal ini penting agar kelak kita dapat mewariskan Pulau Padar kepada anak cucu kita dalam kondisi seperti saat ini. Semoga! (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.