Opini
Opini: Laudato Si Versus Kapitalisme Neoliberal
Permasalahan krisis ekologi jelas sangat berbeda dengan permasalahan non-ekologis. Krisis ekologi tidak dapat diabaikan begitu saja.
Oleh: Gebrile Mikael Mareska Udu
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
POS-KUPANG.COM - Perbincangan seputar lingkungan hidup kini menjadi urgen dan aktual, melihat eksploitasi alam yang dilakukan untuk kepentingan kelompok bahkan pribadi.
Lingkungan hidup tidak hanya dilihat sebagai tempat tinggal saja tetapi juga memiliki martabatnya sendiri.
Apa yang kita miliki sekarang ini merupakan pemberian dari lingkungan tempat tinggal kita.
Hemat penulis, perilaku semacam ini merupakan suatu peralihan ke gaya hidup yang mementingkan konsumentris.
Konsumerisme yang tinggi membuat setiap orang menghalalkan segala cara agar mampu mencapai apa yang menjadi tujuannya.
Perilaku konsumerisme yang tinggi turut berpengaruh dalam merusak lingkungan hidup.
Akibatnya jelas ekploitasi alam yang begitu masif membuat persoalan lingkungan hidup menjadi begitu aktual dan urgen untuk dibahas dan dicarikan jalan keluarnya.
Permasalahan krisis ekologi jelas sangat berbeda dengan permasalahan non-ekologis. Krisis ekologi tidak dapat diabaikan begitu saja.
Kepasifan dan keaktifan manusia dalam merespons permasalahan ini akan menentukan jalan cerita ekosistem lingkungan hidup dan planet bumi di masa mendatang (Ammirulah, Juni 2015).
Melalui hal ini dapat dilihat bahwa permasalahan ekologi atau lingkungan hidup kini telah mendapat perhatian yang sangat khusus, melihat kerusakan lingkungan hidup telah mencapai titik yang krusial.
Dalam Ensiklik Laudato Si yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus juga menyoroti hal yang sama yakni mengenai kerusakan lingkungan hidup.
Penegasan kita bahwa semua manusia adalah gambar Allah, tidak boleh membuat kita lupa bahwa setiap makhluk memiliki fungsi sendiri dan tidak satu pun yang berlebihan (LS,84).
Sistem Kapitalisme Neoliberal
Kapitalisme berasal dari asal kata capital yaitu berarti modal, yang diartikan sebagai alat produksi semisal tanah dan uang.
Gebrile Mikhael Mareska Udu
Laudato Si
Opini Pos Kupang
Paus Fransiskus
Neoliberalisme
POS-KUPANG.COM
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.