Ngada Terkini

Tingkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Lokal, Sinergi ITB dan STIPER Flores Bajawa 

Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Flores Bajawa, Kabupaten Ngada, kembali memperkuat komitmen

POS KUPANG/CHARLES ABAR
STIPER BAJAWA - Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan STIPER Flores Bajawa, dalam mengembangkan Potensi Lokal, di Kabupaten Ngada, Jumat (15/8). 

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Flores Bajawa, Kabupaten Ngada, kembali memperkuat komitmen dengan kolaborasi terkait  peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan teknologi berbasis potensi lokal.

Melalui Program Pengabdian Masyarakat Tahun 2025, kedua institusi ini menggelar dua program utama yang diharapkan dapat memberi dampak nyata bagi warga Kabupaten Ngada, Provinsi NTT.

Kegiatan ini berada di bawah koordinasi Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran ITB melalui skema top-down.

Dua program yang menjadi fokus tahun ini yakni Pengolahan Residu Buah Kelapa untuk meningkatkan nilai tambah produksi minyak kelapa murni di Desa Inerie, serta formulasi pakan ayam dari bahan lokal untuk mendukung program Makanan Bergizi di Pulau Flores.

Baca juga: Mahasiswa Stiper Terjun Atasi Stunting Kolaborasi Gentaskin 2025

Langkah ini merupakan bagian dari implementasi visi-misi ITB sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya berperan dalam pendidikan dan riset, tetapi juga aktif memandu perubahan yang mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat ITB telah berkujung ke STIPER Flores Bajawa sejak 11–13 Agustus 2025. Tim tersebut yakni Dr. I Dewa Gede Arsa Putrawan (Ketua Tim Pengolahan Residu Buah Kelapa), Dr. Vita Wonoputri (Ketua Tim Pakan Ayam), Prof. Dr. Sanggono Adisasmito (anggota), Jourdan Firdaus (anggota), dan Farhan Firdaus (anggota).

Rombongan disambut oleh Dr. Nicolaus Noywuli, S.Pt., M.Si, selaku Ketua STIPER, beserta jajaran dosen dan mahasiswa. Pertemuan berlangsung hangat, dengan diskusi seputar teknis pelaksanaan kegiatan, peluang kolaborasi lanjutan, serta strategi pemanfaatan hasil program agar berkelanjutan.

Kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan di NTT, khususnya di Desa Inerie yang terletak di pesisir Kabupaten Ngada.

Baca juga: Kolaborasi Gentaskin 2025, Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Terjun Atasi Stunting di NTT

Sejak 2023 hingga 2024, ITB melalui tim yang diketuai Dr. I Dewa Gede Arsa Putrawan telah mendampingi petani setempat dalam produksi minyak kelapa murni, mulai dari teknik pemrosesan higienis, pengemasan, hingga kendali mutu.

Namun, tantangan masih muncul pada pemanfaatan residu yang dihasilkan dari proses tersebut.

“Melalui teknologi tepat guna, residu kelapa berupa tempurung kelapa dan sabut kelapa dapat diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti briket dan serat” jelas Dr. Arsa.

Pengolahan residu kelapa tidak hanya memberikan peluang pendapatan tambahan bagi masyarakat tetapi juga sekaligus mengurangi limbah.

Selain pengolahan kelapa, ITB juga mendorong diversifikasi pangan bergizi di Flores melalui formulasi pakan ayam berbasis bahan baku lokal.

Tim yang dipimpin Dr. Vita Wonoputri merancang komposisi pakan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar masyarakat, seperti jagung lokal, dedak, serta bahan tambahan alami.

Baca juga: 40 Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Gabung Peserta dari 30 Kampus KKNT di Riung

Program ini diharapkan dapat membantu peternak ayam skala rumah tangga maupun kelompok usaha ternak dalam mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan yang harganya relatif tinggi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved