Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 6 Agustus 2025, “Inilah Anak-Ku yang Ku-pilih"

Permenungan dari bacaan pertama dari kitab Daniel 7:9-10, 13-14, nabi Daniel mendapat penglihatan tentang takhta Allah yang megah

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD
Hari Rabu Pekan Biasa XVIII

Rabu, 6 Agustus  2025
Pesta Yesus Menampakan KemuliaanNya.

Bacaan I: Dan. 7: 9-10.13-14
Bacaan II: 2Ptr. 1: 16-19
Injil:  Luk. 9: 28b-36

“Inilah Anak-Ku yang Ku-pilih"

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya, sebuah peristiwa penting dalam Injil yang mengungkapkan kemuliaan ilahi Yesus kepada para murid-Nya.

Tema "Inilah Anak-Ku yang Kupilih" mengajak kita untuk merenungkan tentang identitas Yesus sebagai Anak Allah dan bagaimana kita dapat merespons penyataan kemuliaan-Nya dalam hidup kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Permenungan dari bacaan pertama dari kitab Daniel 7:9-10, 13-14, nabi Daniel mendapat penglihatan tentang takhta Allah yang megah dan Anak Manusia yang datang di atas awan-awan dari langit. Kepada-Nya diberikan kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan, sehingga semua bangsa, suku, dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya adalah kekuasaan kekal, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.

Penglihatan ini menggambarkan kemuliaan dan kekuasaan abadi Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Dari bacaan kedua, 2 Petrus 1:16-19, Rasul Petrus menegaskan bahwa ia dan rasul-rasul lainnya bukanlah mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol, tetapi mereka adalah saksi mata dari kebesaran Yesus.

Ia menulis, "Kami menyaksikan keagungan-Nya, ketika Ia menerima hormat dan kemuliaan dari Allah Bapa, dan ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia: 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.'"

Petrus menekankan bahwa kesaksian mereka tentang Yesus didasarkan pada pengalaman pribadi dan penyataan ilahi.

Dalam injil Lukas 9:28b-36, Yesus membawa Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke atas gunung untuk berdoa. Sementara Ia berdoa, rupa wajah-Nya berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Musa dan Elia menampakkan diri dan berbicara dengan Yesus tentang kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Kemudian, awan datang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."

Peristiwa Transfigurasi mengungkapkan kemuliaan ilahi Yesus kepada para murid-Nya. Mereka menyaksikan sendiri bahwa Yesus bukan hanya seorang guru atau nabi, melainkan Anak Allah yang memiliki kuasa dan kemuliaan yang tak terhingga. Suara dari surga menegaskan identitas Yesus dan memerintahkan para murid untuk mendengarkan-Nya.

Refleksi dari permenungan ini adalah Pengenalan akan Kristus: Apakah kita sungguh-sungguh mengenal Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang memiliki kuasa dan kemuliaan? Apakah iman kita didasarkan pada pengalaman pribadi dan penyataan ilahi, ataukah hanya pada tradisi dan ajaran manusia? 

Mendengarkan Yesus: Suara dari surga memerintahkan para murid untuk mendengarkan Yesus. Apakah kita meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan firman-Nya?

Apakah kita berusaha untuk memahami dan menghidupi ajaran-ajaran-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari? Kesaksian: Seperti Petrus, kita juga dipanggil untuk menjadi saksi tentang Kristus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved