Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 4 Agustus 2025, "Gerakan Hati Yesus yang Berbelas Kasih"

Mereka tahu dan didorong oleh iman, kaum terpinggirkan ini percaya bahwa pada Yesus ada keteduhan, harapan, penghiburan dan kelegaan.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik
Senin 4 Agustus 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
GERAKAN HATI YESUS YANG BERBELAS KASIH MENEMBUS KELELAHANNYA UNTUK TERUS BERBUAT BAIK
(Bil 11:4b-15; Mzm 81:12-13.14-15.16-17; Mat 14:13-21)

"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit." (Mat 14:14). Ketika lelah dalam melayani, Yesus menyepi untuk beristirahat, namun orang banyak terus mencari Dia. Mereka yang mencari Dia adalah kaum kecil, sederhana dan yang sakit.

Mereka tahu dan didorong oleh iman, kaum terpinggirkan ini percaya bahwa pada Yesus ada keteduhan, harapan, penghiburan dan kelegaan.

Yesus pun memahami kebutuhan riil mereka, maka hatiNya yang penuh belas kasihan tak membiarkan mereka berada dalam kondisi yang tak tersapa dan tak terlayani. Belas kasih Tuhan ini menembus kelelahan-Nya. 

Ia yang capai dan ingin beristirahat sejenak, diurungkan demi kasih-Nya yang besar bagi mereka yang membutuhkan kebaikan-Nya.

Musa bersama bangsa Israel pun sama, mengalami kesulitan makanan di Padang Gurun. Musa yang mengalani tekanan dan terdesak oleh keluhan bangsa yang dipimpinnya, ia mengaduh kepada Tuhan. "Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, berilah kami daging untuk dimakan." (Bil 11:13b).

Keluhan Musa akan belas kasih Tuhan, "Jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!" (Bil 11:15b).

Mengandalkan dan mendengarkan suara Tuhan amat penting, agar segala beban hidup yang dialami dapat ditopang oleh Tuhan sendiri.

Maka Pemazmur berseru dalam dalam madahnya, "Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri." (Mzm 81:12-13).

Ikuti perintah Tuhan maka baiklah hidup kita. Yesus mengajarkan kepada kita untuk memiliki belas kasih yang mendalam akan kesusahan sesama untuk tidak lelah dan jenuh-jenuhnya untuk berbuat baik. Kita diingatkan bahwa dunia dan Surga itu berbeda.

Dunia tempat hidup sementara yang sedang kita jalani kini. Surga tempat tujuan hidup kekal semua insan beriman. Untuk mengapai tempat hidup yang kekal ini, kebaikan yang tanpa batas kepada sesama, entah baik atau tidak baik waktunya, mesti kita berikan berdasarkan belas kasih yang mendalam dalam diri setiap kita.

Selamat beraktivitas hati ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Senin/Pekan Biasa XVIII/C/I, 040825).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved