Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 17 Juli 2025, Mendidik Anak Mengasihi Tuhan 2 

Para orangtua diingatkan untuk mendidik anak mengasihi Allah dengan segenap jiwa. Anak perlu tahu bahwa hidupnya berharga bagi Allah. 

|
Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Kamis 17 Juli 2025, Mendidik Anak Mengasihi Tuhan 2 
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Juli 2025. Renungan Harian Kristen Kamis 17 Juli 2025, Mendidik Anak Mengasihi Tuhan (2) 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis (17/7/2025), dengan judul Mendidik Anak Mengasihi Tuhan (2). 

 Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu. 

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Markus 12:28-30 & Kejadian 2:7. 

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 16 Juli 2025, Mendidik Anak Mengasihi Tuhan 1 

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juli 2025.

Renungan Harian Bulan Juli 2025 ini mengusung tema Pendidikan Kristen, berakar dalam pengajaran, berbuah dala, tindakan.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

YESUS MENGAJARKAN KITA untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan.

Dalam renungan hari kemarin, kita belajar tentang bagaimana mendidik anak mengasihi Allah dengan segenap hati.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 15 Juli 2025, Hikmat Buatan. 

Hari ini, marilah kita belajar bagaimana mendidik anak mengasihi Allah dengan segenap jiwa.

Di dalam kitab Taurat, kata “jiwa” (Inggris: soul) menunjuk kepada keberadaan seseorang sebagai pribadi yang hidup dan bernyawa (Kej. 2:7; 9:5).

Di sisi lain, “mayat” manusia kita sebut tubuh yang tidak bernyawa. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki jiwa, nyawa yang menghidupkan.

Manusia yang memiliki jiwa, bukan hanya sadar bahwa ia hidup, tetapi terlebih lagi, sadar darimana hidupnya berasal dan apa tujuan hidupnya.

Dengan nyawa yang berasal dari Allah Pencipta, manusia dapat menikmati hidup yang selalu terhubung dengan Pencipta.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved