Opini

Opini: Waspadai Leptospirosis, Tikus Pembunuh dari Selokan Kota

Ketika musim hujan tiba, maka genangan akan menjadi sangat sempurna sebagai media untuk penyebaran bakteri Leptospira. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Prima Trisna Aji 

Perlu adanya sinergi antara Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, perangkat kalurahan, komunitas local dan sektor Pendidikan. 

Pembentukan satgas terpadu yang bergerak cepat dan adaptif dalam menangani kasus, melakukan tracing lingkungan serta menyalurkan edukasi akan menjadi langkah yang sangat signifikan yang mampu menekan angka kejadian leptospirosis. 

Penetapan status kejadian Luar Biasa (KLB) untuk wilayah yang mengalami lonjakan kasus juga penting untuk segera dilakukan. 

Dengan status ini maka intervensi akan lebihh cepat dilakukan, alokasi anggaran khusus dapat digerakkan dan masyarakat pun akan lebih peka terhadap pentingnya perubahan perilaku hidup sehat. 

Dengan pendekatan yang terintegrasi seperti ini, maka ancaman leptospirosis dapat ditekan, bahkan dihilangkan dari pemukiman warga. 

Karena pada akhirnya, kesehatan lingkungan merupakan fondasi bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. 

Leptospirosis bukan sekadar penyakit infeksi, melainkan cermin dari pola hidup kita bersama. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved