Opini
Opini: Waspadai Leptospirosis, Tikus Pembunuh dari Selokan Kota
Ketika musim hujan tiba, maka genangan akan menjadi sangat sempurna sebagai media untuk penyebaran bakteri Leptospira.
Perlu adanya sinergi antara Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, perangkat kalurahan, komunitas local dan sektor Pendidikan.
Pembentukan satgas terpadu yang bergerak cepat dan adaptif dalam menangani kasus, melakukan tracing lingkungan serta menyalurkan edukasi akan menjadi langkah yang sangat signifikan yang mampu menekan angka kejadian leptospirosis.
Penetapan status kejadian Luar Biasa (KLB) untuk wilayah yang mengalami lonjakan kasus juga penting untuk segera dilakukan.
Dengan status ini maka intervensi akan lebihh cepat dilakukan, alokasi anggaran khusus dapat digerakkan dan masyarakat pun akan lebih peka terhadap pentingnya perubahan perilaku hidup sehat.
Dengan pendekatan yang terintegrasi seperti ini, maka ancaman leptospirosis dapat ditekan, bahkan dihilangkan dari pemukiman warga.
Karena pada akhirnya, kesehatan lingkungan merupakan fondasi bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Leptospirosis bukan sekadar penyakit infeksi, melainkan cermin dari pola hidup kita bersama. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.