Tour de EnTeTe 2025
NTT Gelar Balap Sepeda Internasional, Gubernur Melki Launching Tour de EnTeTe 2025
Tour de EnTeTe resmi dilaunching di Kupang, Provinsi NTT setelah dilakukan peluncuran beberapa waktu lalu di Jakarta.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tour de EnTeTe resmi dilaunching di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah dilakukan peluncuran beberapa waktu lalu di Jakarta.
Saat launching di Kupang, Rabu (9/7) Gubernur NTT Melki Laka Lena mengatakan Tour de EnTeTe bukan saja balap sepeda.
"Tour de EnTeTe bukan saja bicara tentang bagaimana balap sepeda tapi memperkenalkan landscape alam, budaya, dan juga potensi ekonomi NTT di mata Indonesia dan dunia," kata Gubernur NTT, Melki Laka Lena.
Kegiatan ini lanjutnya, menjadi salah satu penegasan bahwa NTT adalah pusat sport tourism di Indonesia, khususnya di kawasan timur. Acara ini akan melintasi pulau Timor, Flores dan Sumba.

Melki Laka Lena yang adalah politikus Golkar itu menyebut jalur tersebut menjadi rute terpanjang di Indonesia. Perlombaan di NTT menurut dia, cukup unik karena hampir melewati berbagai jalur di daratan, laut maupun udara.
Melki Laka Lena mengaku acara ini dilaksanakan lewat semangat kolaborasi dari berbagai komitmen bersama antar kepala daerah di NTT.
Apalagi di tengah efisiensi anggaran. Meski begitu, kegiatan ini menjadi bukti bahwa sekalipun minimnya anggaran tetapi bisa dilakukan lewat semangat gotong royong.
“Spirit kebersamaan menjadi kekuatan bersama. Nilai gotong royong itu lahir di NTT. Spirit Pancasila itu yang kita kepung sama-sama, rasanya acara ini tidak terlalu sulit kita lakukan," kata Melki Laka Lena.
Rencananya Tour de Entete melibatkan 20 tim dari Nasional maupun Internasional. Melki menyebut Timor Leste juga telah mengonfirmasi keterlibatannya dalam acara ini dengan mengirim satu tim.
Dengan seluruh etape yang indah ini, kata dia, paling tidak akan mempersatukan spirit NTT yang selalu digaungkan yakni NTT sentris. Dengan begitu maka semua daerah di NTT akan melangkah maju bersama.
Sekalipun daerah kepulauan tidak dilalui tour ini, Melki meminta setiap kepala daerah agar menyiapkan kegiatan yang bisa dimasukkan dalam rangkaian kegiatan tersebut. Sehingga semua daerah mendapat manfaat dari acara ini.
"Rute ini spektakuler. Ini versi dari pembalap sendiri, bukan dari kami yang membentang dari Kupang hingga Labuan Bajo, dan melintasi tiga pulau besar," kata Melki Laka Lena.
Baca juga: LIPSUS: Nepotisme Warnai Seleksi PPPK di TTU Pejabat Beri Rekomendasi untuk Keluarga
Melki Laka Lena menyampaikan, Pemerintah juga akan berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mendukung kegiatan ini, termasuk anggaran. Tapi, hal itu perlu ada penyusunan bersama instansi terkait agar tidak terjadi persoalan dikemudian hari.
Sebab, kegiatan yang sama direncanakan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Melki Laka Lena ingin agar Tour de EnTeTe menjadi event tahunan dengan pola yang lebih baik dan memenuhi aturan yang berlaku.
"Ini adalah momentum emas kita untuk membuat NTT tersebar, dan ini juga persiapan besar kita menuju panggung besar PON 2028," kata Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena yakin Tour de EnTeTe memberi dampak nyata di sektor pariwisata, ekonomi, investasi dan olahraga dan penguatan identitas NTT. Bila ini berlangsung baik, maka dukungan dari Pemerintah pusat akan diberikan.
“Jual” Batas Negara
Direktur Jelajah Sport, Jannes E. Wawa mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan pada 10-21 September 2025. Dalam rentang waktu tersebut, hanya dilakukan 10 hari untuk balapan.
Jannes E. Wawa mengatakan, start balapan di mulai di Kupang dan finish di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Setidaknya akan ada ratusan sepeda yang dibawa pembalap.
Panitia, kata Jannes E. Wawa, telah melakukan berbagai rencana agar kegiatan bisa berlangsung lancar, termasuk mengangkut sepeda dari Sumba ke Flores maupun dari Kupang ke Sumba.
Baca juga: LIPSUS: 10 Rumah Sakit di NTT Turun Kelas Tidak Penuhi Standar Pelayanan
Tanggal 8 September 2025, semua pembalap akan tiba di Kupang dan menginap di Hotel Harper. Sehari setelah tiba dilanjutkan dengan seremonial pembukaan dan registrasi.
"Tanggal 10 September kita mulai balap. Start di depan Kantor Gubernur NTT. Kemudian, dalam konsep kami mereka akan mengelilingi kota," kata Jannes E. Wawa.
Pada etape pertama ini, kata dia, hanya dilakukan balap dengan jarak 9 kilometer.
Setelah pembalap keliling dari jalan El Tari hingga ke jalan Frans Seda dan memutar ke arah jalan Frans Lebu Raya, pembalap mulai balapan di jalan Amabi di Kelurahan Maulafa menuju ke Katedral Kupang di Jalan Urip Sumoharjo.
Kemudian dilanjutkan dengan balapan dari Kupang ke Kefamenanu, TTU dengan total 228 kilometer dengan jarak lomba 180 kilometer. Dari Kefamenanu, pembalap menuju ke Atambua Kabupaten Belu melalui Wini.
"Pertimbangan Pak Gubernur adalah menjual perbatasan negara antara Indonesia dan Timor Leste. Di sana kita punya dua titik batas negara yaitu Wini dan Motaain," kata Jannes E. Wawa.
Hari berikutnya, peserta memulai balapan dari Atambua menuju ke Kota Soe, Timor Tengah Selatan. Setelah finish di Soe, peserta akan dibawa dengan kendaraan roda empat menuju Pelabuhan Tenau Kupang.
Baca juga: FEATURE: Galeri Alekot Berdayakan Penenun di TTS Siapkan Kain Tenun Jelang Tahun Ajaran Baru
Dari Kupang, peserta bertolak ke Waingapu Kabupaten Sumba Timur menggunakan KM Dharma Kartika. Setelah tiba di Waingapu, peserta mulai balapan menuju ke Kota Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat.
"Menuju ke Tambolaka akan mengitari Waibakul (Sumba Tengah). Hari berikutnya dari Tambolaka dengan (pesawat) Hercules menuju Maumere. Dari Maumere akan diangkut ke Larantuka," kata Jannes E. Wawa.
Di Kabupaten Flores Timur, rencananya peserta dilepas dari depan Bandara Gewayantanah. Dari situ, peserta menuju Maumere, Ngada, Ruteng dan berakhir di Labuan Bajo Manggarai Barat.
Pada garis akhir, Pemerintah setempat membawa peserta ke Pulau Padar dan Pulau Komodo. "Hari pertama itu defile.
Hari kedua juga defile. Itu kita mutar keliling kota supaya masyarakat juga merasakan bahwa event ini milik bersama," kata dia. (fan)
Panjang Rute
Hari pertama: 198.9 kilometer
Hari kedua: 144,7 kilometer
Hari ketiga: 168,2 kilometer
Hari keempat: 105,3 kilometer
Hari kelima: 176,7 kilometer
Hari keenam: 142,5 kilometer
Hari ketujuh: 142 kilometer
Hari kedelapan: 125 kilometer
Hari kesembilan: 135 kilometer
Hari kesepuluh: 136,6 kilometer.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
NTT Terkini
POS-KUPANG.COM
Tour de EnTeTe
Melki Laka Lena
Pulau Padar
Pulau Komodo
Jannes E. Wawa
Kelurahan Maulafa
Katedral Kupang
Kantor Gubernur NTT
Tour de EnTeTe Ukir Sejarah dan Jadi Hiburan Baru di Sumba Timur NTT |
![]() |
---|
Pemkab Manggarai Barat Siapkan Diri Jadi Etape Terakhir Tour de EnTeTe 2025 |
![]() |
---|
Tour de EnTeTe Sukses, Bupati Sumba Timur Apresiasi Pemprov NTT, Tim Pembalap dan Masyarakat |
![]() |
---|
Kenny Cornelis Pertahankan Komodo Yellow Jersey Hingga Etape 6 Tour de EnTeTe 2025 |
![]() |
---|
Tour De EnTeTe 2025: Tersisa Lima Etape, Antusiasme Warga dan Dukungan Daerah Luar Biasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.