Erupsi Lewotobi

WNA Asal Belanda Abadikan Erupsi  Lewotobi Kapolda Puji Tim Biddokkes Polda NTT

Mr Maarten, seorang Warga Negara Asing (ASN) asal Belanda takjub saat menyaksikan erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO 
TERTUTUP ABU - Ketebalan abu disertai pasir kerikil memenuhi sepanjang jalan Trans Flores Maumere-Larantuka tepatnya di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa 8 Juli 2025. 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Mr Maarten, seorang Warga Negara Asing (ASN) asal Belanda takjub saat menyaksikan erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

Rombongan WNA yang bergerak dari arah Kota Larantuka itu sempat terhenti di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang untuk menyaksikan erupsi gunung Lewotobi Laki-laki pada, Senin (7/7).

Mr Maarten, WNA asal Belanda mengaku takjub menyaksikan erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, karena baru pertama kali menyaksikan gunung erupsi. 

Menurutnya, saat terjadi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki itu, terjadi juga angin puting beliung dari atas gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca juga: Bandara Frans Seda Maumere Tutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Ini sangat menakjubkan sekali menurut saya. Di Eropa tidak ada. Ini pertama kali saya melihat,ada angin puting beliung, badai dari atas gunung. Kita juga selalu hati-hati dan selalu menggunakan masker," ujarnya.

Selain menyaksikan erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, Mr Maarten yang merupakan Fotografer itu pun mengabadikan momen saat terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Melihat langsung sangat aneh ketika gunung erupsi, ini pertama kali saya melihat, Karena di Eropa tidak ada," ujarnya.

Warga Negara Asing (ASN) asal Belanda takjub saat menyaksikan erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT
Warga Negara Asing (ASN) asal Belanda takjub saat menyaksikan erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT (POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO)

Hingga Selasa (8/7), abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur masih menganggu jarak pandang pengguna jalan Trans Flores Maumere -Larantuka.

Ketebalan abu disertai pasir kerikil memenuhi sepanjang jalan Trans Flores Maumere -Larantuka tepatnya di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur dan Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka.

Sejumlah pengendara roda dua maupun roda empat kesulitan untuk melintas karena abu vulkanik bertebaran di sepanjang jalan antar Kabupaten itu.

Baca juga: Pasca Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki Bandara Komodo Dibuka Kembali

Marto, salah satu pengguna jalan mengaku kesulitan untuk melintas karena abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki menganggu jarak pandang. "Jarak pandang sangat terganggu karena abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki," Ujarnya.

Selain itu, pengendara roda dua harus ekstra hati-hati karena jalanan tertutup abu disertai pasir dan kerikil yang bisa membahayakan keselamatan pengendara roda dua. Ia berharap bantuan masker dan kaca mata dari pemerintah. Juga jalan Trans Flores Maumere -Larantuka dibersihkan dan disiram air.

Hal senada juga dikatakan Tomi Tukan,  warga Pululera, ia mengaku material vulkanik menutup ruas jalan ke Desa Pululera sejak erupsi 3 November 2024 lalu dan hingga kini belum dibersihkan. " Kemarin kita sudah minta Pemda untuk bersihkan, tapi belum juga dibersihkan," ujarnya.

Kata dia, Warga Desa Pululera secara swadaya bersama Pemerintah desa membersihan tumpukan material secara manual akan tetapi, kembali tertutup material vulkanik saat erupsi Senin 7 Juli 2025. 

Baca juga: LIPSUS: Massa Lempar Polisi dengan Ban Bekas  Ratusan Sopir Pikap Demo di Kantor Gubernur NTT 

Di tengah situasi genting erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tersebut, tim medis BKO Biddokkes Polda NTT tetap setia melayani masyarakat.

Saat erupsi terjadi, tim medis yang dipimpin Ipda Pius Pala, bersama Penata dr. Melissa Napitupulu, Bripka Redemtus Woro, Briptu Yosua Wakari Bouna, Briptu Kharis Syahputra, Bripda Bayu Kinanggi, dan Bripda Heronymus A. Koin, sedang memberikan pelayanan kesehatan di Desa Boru

Hujan abu dan suara gemuruh memaksa mereka mengevakuasi diri ke Larantuka, berjuang melintasi jalanan macet dan berdebu. Namun, semangat mereka untuk membantu masyarakat tak surut.

Para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sedang berceruta di camp darurat, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur
Para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sedang berceruta di camp darurat, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)

Di sisi lain, tim medis di Posko Konga, Bripda Rahmat O. Rosnah, Bripda Deby C. H. Feek, dan Bripda Gilbert Puling tetap bertahan.

Kendati abu hanya sedikit, tetapi mereka terus menjalankan tugas pelayanan kesehatan tanpa henti, memastikan warga tetap mendapat perhatian di tengah situasi sulit.

“Tim di Boru harus evakuasi karena kondisi di lapangan sangat berat, tetapi di Posko Konga, pelayanan terus berjalan karena situasinya masih aman. Dedikasi mereka sungguh luar biasa, ” ujar Kabiddokkes Polda NTT AKBP dr. Hery Purwanto, S.Ked., M.Si., Sp.B.

Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si menyampaikan kekaguman atas ketangguhan tim medis tersebut. 

Baca juga: LIPSUS: Ako Minta Kebijakan Pro Rakyat Kecil Terkait Larangan Pickup Angkut Penumpang

“Di tengah erupsi, mereka tetap hadir untuk masyarakat. Ini adalah wujud nyata Polri untuk masyarakat. Saya memerintahkan seluruh jajaran untuk terus siaga,” ujar Irjen Rudi seperti disampaikan Kabidhumas Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H.

Tak hanya memberikan layanan medis, tim Biddokkes juga sigap mendistribusikan masker dan membantu evakuasi warga terdampak. 

Polda NTT terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi, BPBD, dan pemerintah daerah untuk memastikan keselamatan warga sebagai prioritas utama. Seluruh personel Biddokkes berada dalam status siaga, siap bergerak kapan saja untuk membantu masyarakat di tengah krisis erupsi.

Abu ke Arah Barat

Berdasarkan perkembangan informasi dari PVMBG dan VAAC Darwin terkait aktivitas Gunung Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores Timur serta hasil analisis RGB Citra Himawari-9 tanggal 8/7/2025 pukul 08.00 Wib, terdapat sebaran debu vulkanik hingga ketinggian 48.000 kaki 15.000 kaki, dan 9.000 kaki mengarah ke Barat Daya dan Barat Laut. Wilayah sebaran meliputi Kabupaten Ende, Samudera Hindia Selatan Jawa Timur, Laut Sumbawa, dan Laut Flores. 

Meski demikian, aktivitas Bandara H Hasan Aroeboesman Ende dinyatakan normal. Hal itu kembali ditegaskan Kepala Bandara H Hasan Aroeboesman Ende, Haryanto saat dikonfirmasi TribunFlores.com, Selasa (8/7).

"Bandara Ende alhamdulillah penerbangan normal hari ini," jelas Haryanto.

Baca juga: LIPSUS: Anak Pekerja Migran Jadi Korban Kekerasan, Dari Perpas XII Regio Gerejawi Nusra di Larantuka

Sebelumnya diberitakan, petugas Posmat Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, melaporkan telah terjadi lagi erupsi pada Selasa 8 Juli 2025.

"Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Selasa, 08 Juli 2025, pukul 05:53 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 4000 m di atas puncak (± 5584 m di atas permukaan laut)," tulis Emanuel Rofinus Bere pada laman magma.esdm.go.id.

Emanuel Rofinus Bere menyebutkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi 191 detik," ujar Emanuel Rofinus Bere.

Selain di Ende, aktivitas penerbangan di bandara Frans Sales Lega Ruteng, Kabupaten Manggarai juga berjalan normal.

Kepala Bandara Frans Sales Lega Ruteng, Punto Widaksono, ST menyampaikan, bandara buka normal dan siap melayani operasi penerbangan. 

BATAL TERBANG - Sejumlah pesawat WingsAir parkir di Bandara El Tari Kupang, Senin (7/7/2025) akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Pada Senin kemarin, ada tiga bandar udara ditutup sementara.
BATAL TERBANG - Sejumlah pesawat WingsAir parkir di Bandara El Tari Kupang, Senin (7/7/2025) akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Pada Senin kemarin, ada tiga bandar udara ditutup sementara. (POS-KUPANG.COM/HO)

Punto menerangkan, pasca letusan gunung Lewotobi Laki-Laki, pihaknya melakukan observasi terhadap debu vulkanik dan saat ini abu vulkanik sudah tidak terdekteksi lagi. "Alhamdullilah abu vulkanik sudah tidak terdeteksi lagi," ujarnya. 

Punto juga menerangkan, pada Selasa (8/7) terdapat satu penerbangan perintis dengan rute Waingapu-Ruteng-Waingapu (Wgp-Rtg-Wgp). (uan/bet/awk/rkw/rob)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved