Demo Sopir Mobil Pikap
Massa Aksi Lempar Uang Pecahan Seribu dan Dua Ribu di Mapolda NTT
Pelemparan uang pecahan seribu dan dua ribu dari para demonstran kepada para polisi di depan Polda NTT, Selasa (8/7).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Pelemparan uang pecahan seribu dan dua ribu dari para demonstran kepada para polisi di depan Polda NTT, Selasa (8/7).
Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan yang dilakukan massa aksi karena tidak dapat bertemu dengan Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko.
Pantauan Pos-Kupang.com, massa aksi bergerak ke POlda NTT pada Selasa pukul 11.15 Wita.
Baca juga: Demo Ratusan Sopir Pikup dan Aliansi Cipayung Nyaris Ricuh di Depan Mapolda NTT
Massa aksi itu terdiri dari para sopir mobil pick up dengan kelompok mahasiswa GMNI, GMKI, PMII, PMKRI serta masyarakat pengguna jasa angkutan mobil ini.
Disana, para mahasiswa melakukan orasi di depan gerbang Polda NTT. Mereka sangat mengharapkan untuk bisa bertemu Kapolda NTT secara langsung agar bisa menyampaikan aspirasi mereka .

Kedatangan mereka ke Polda NTT, juga membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan berbagai tuntutan yang ingin disampaikan dalam aksi tersebut.
Setelah menunggu beberapa saat, beberapa perwakilan dari Polda NTT yakni Kabid Propam Polda NTT, AKBP Muhammad Andra Wardhana menghampiri para massa aksi.
Namun massa aksi tetap meminta bertemu dengan Kapolda NTT sehingga bisa berdikusi dan mencari solusi atas persoalan yang dialmai oleh para sopr mobil pikap.
Baca juga: LIPSUS: Ako Minta Kebijakan Pro Rakyat Kecil Terkait Larangan Pickup Angkut Penumpang
Terdapat beberapa tuntutan dalam aksi hari ini yakni berikan kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap sopir pick up, hentikan tindakan intimidasi serta pungli terhadap sopir pikap. (ria)
*Ratusdan Sopir Pikap Datangi Polda dan Pemerintah Provinsi NTT
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan sopir mobil pikup dan Aliansi Cipayung nyaris ricuh saat digelar di depan gerbang Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) NTT, Selasa (8/7/2025).
Massa aksi yang tergabung dalam komunitas Pikup Kupang bersama, aliansi Cipayung dan sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) menuntut keadilan atas dugaan pungutan liar dan perlakuan diskriminatif yang dilakukan oknum dari Dinas Perhubungan dan Jasa Raharja terhadap para sopir pikup.
Kericuhan terjadi saat massa mencoba menerobos barikade aparat kepolisian demi bisa bertemu langsung dengan Kapolda NTT.

Disaksikan POS-KUPANG.COM, aksi saling dorong pun tak terelakkan. Beberapa peserta aksi bahkan melemparkan botol air mineral dan sandal jepit ke arah barisan polisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.