TTS Terkini
Tanggapi Kasus Rabies, Dinas Peternakan TTS Harap Kerja Sama Proaktif Masyarakat
Dikatakan, tentu petugas perlu bantuan pemilik untuk memegang atau menggendong anjing sebagai sosok yang familiar dengan hewan tersebut.
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM,SOE - Kasus infeksi rabies yang kembali terjadi pada (2/7/2025) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTS, drh.Daniar A.S. Ati, mengatakan untuk mengendalikan HPR dari rabies, perlu adanya kerjasama proaktif masyarakat.
"Untuk mengendalikan HPR dari infeksi rabies kita perlu melakukan vaksinasi, kita perlu kerjasama proaktif dari masyarakat khususnya pemilik HPR," ungkapnya kepada POS-KUPANG.COM pada Jumat (4/7/2025) di ruang kerjanya.
drh. Daniar menyebutkan kendala yang sering dihadapi dilapangan dalam proses vaksinasi pada anjing adalah pemilik anjing tersebut enggan bahkan takut membantu petugas untuk proses penyuntikan vaksin.
Baca juga: Pemda TTS Dukung Penuh Program Dalam Penekanan Angka Anak Zero Dose TTS
Dikatakan, tentu petugas perlu bantuan pemilik untuk memegang atau menggendong anjing sebagai sosok yang familiar dengan hewan tersebut.
"Kendala dilapangan yaitu ketika petugas hendak melakukan vaksinasi ke HPR dalam hal ini anjing, pemilik anjing ini kebanyak acuh, bahkan ada yang takut untuk memegang HPR untuk divaksinasi. tentu ini menghambat proses vaksinasi," ungkapnya.
Kepada Dinas Peternakan TTS juga menyebutkan jumlah anjing secara menyeluruh di Kabupaten TTS dapat mencapai 59.000 ekor. Dimana setiap desa diperkirakan berjumlah 250 ekor.
"Untuk idealnya suatu daerah dapat menekan keberadaan virus, maka target vaksinasi HPR yang perlu dilakukan harus mencapai 80 persen. Untuk saat ini HPR yang telah divaksin berjumlah kurang lebih 10.200 ekor anjing," jelasnya.
Ia mengatakan saat ini stok vaksin di Dinas Peternakan berjumlah 8.000 vaksin. Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat TTS untuk dapat menginformasikan kepada dinas peternakan apabila memiliki anjing untuk divaksin.
"Stok kita masih ada 8.000 vaksin oleh karena itu bagi masyarakat yang memiliki anjing bisa menghubungi dinas peternakan untuk kita lakukan vaksinasi, atau juga bisa membawa anjing tersebut ke kantor untuk dapat pelayanan. ini secara gratis," imbaunya.
Baca juga: Anjing Peliharaan Gigit Ibu dan Dua Anak di TTS, Setelah 3 Bulan Anak Meninggal Positif Rabies
drh. Daniar juga mengatakan solusi yang paling baik untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan kerjasama proaktif.
Pasalnya, pihak dinas peternakan siap melayani vaksinasi baik secara aktif maupun pasif. meski begitu jika masyarakat tidak peduli pada kesehatan anjing yang tentu akan berdampak pada manusia maka kasus ini sulit teratasi.
"Harapan kami masalah rabies ini perlu dilihat sebagai suatu yang serius untuk ditangani bersama. oleh karena itu kami di Dinas peternakan sangat terbuka untuk pelayanan vaksinasi," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sejak kasus pertama muncul di Kabupaten TTS, telah ada instruksi bupati yang mengatur terkait hal ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.