NTT Terkini
101 Peserta Ikut Program Khitanan Massal BKMT NTT
Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menggelar khitanan massal.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menggelar khitanan massal.
Kegiatan itu digelar di Masjid Al Muhajirin Oebufu, Kota Kupang, Minggu (29/6/2025). Kegiatan ini mengusung tema Wujudkan Generasi Sehat, Bersih dan Berakhlak Mulia.
Ketua BKMT NTT, Hj Rosmini S Wongso mengatakan, khitanan massal merupakan program prioritas BKMT NTT. Kegiatan itu menyasar 101 peserta yang terdiri dari 17 orang warga Kabupaten Kupang dan sisanya dari Kota Kupang.
"Kota Kupang itu tersebar di seluruh kecamatan. Saya libatkan teman-teman BKMT, setiap orang mencari tiga peserta. Kami selalu kerja sama dengan Yayasan Baitul Maal PLN NTT," kata Hj Rosmini S Wongso.
Baca juga: LIPSUS: ART Asal Sumba Barat Babak Belur Dianiaya Majikan di Kawasan Elit Batam
Hj Rosmini S Wongso menyebut ini merupakan kegiatan rutin dan dilaksanakan sejak tahun 2013. Program ini dilakukan agar memberi manfaat bagi semua orang. Selain umat Muslim, ada juga peserta yang merupakan warga dari agama lain.
"Yang non Muslim ada 17 orang. Saya memberikan kepada teman-teman panitia agar dialokasikan 20 persen," kata Hj Rosmini S Wongso.
Hj Rosmini S Wongso mengatakan, secara aturan BKMT NTT memang membolehkan untuk melibatkan peserta dari agama lain. Hj Rosmini S Wongso menyebut, dalam islam memang menjadi kewajiban.
Namun, warga yang beragama lagi biasanya ingin terlibat karena faktor kesehatan. Hj Rosmini S Wongso menyebut, sejak pelaksanaan khitanan massal dari 2013 hingga sekarang tercatat 943 orang yang terlayani.
Kedepan, program yang sama juga dilakukan di berbagai daerah di NTT. Sejauh ini, beberapa konsep yang digunakan adalah peserta dikirim ke Kota Kupang saat pelaksanaan khitanan massal.
"Jadi sekalipun khitanan massal di Kota Kupang tapi peserta juga ada yang dari daerah-daerah yang dikirim BKMT di daerah," kata Hj Rosmini S Wongso.
Baca juga: LIPSUS: Ayah Menangis Lihat Foto Intan ART korban Penganiayaan Majikan di Batam
Hj Rosmini S Wongso menyampaikan terima kasih untuk Ketua Yayasan Masjid Nurul Hidayah, Al Hidayah Oesapa dan BTN Kolhua hingga ikatan keluarga Muslim RSUD Prof Johannes Kupang hingga BSI dan PT Pegadaian.
Ketua Panitia Khitanan Massal, dr Salmawati menambahkan, calon peserta akan dilakukan pendataan lewat formulir yang dibagikan. Peserta kemudian melakukan verifikasi ulang dengan syarat identitas kependudukan.
"Kita prioritaskan untuk kaum dhuafa. Saat di tempat khitanan, peserta mendaftar ulang, lalu menunggu untuk dipanggil. Setelah tindakan khitanan diberikan obat dan bingkisan," ujar dr Salmawati .
Dokter spesialis Gizi ini mengatakan, pelibatan peserta non muslim atau mualaf. Biasanya peserta ini diajukan oleh pengurus BKMT di Provinsi maupun daerah. Dia menyebut tidak ada perlakuan berbeda dalam khitanan massal.
Pengamat Politik Undana Angkat Bicara Tentang Polemik Kenaikan Tunjangan DPR RI |
![]() |
---|
Prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Lakukan Pengamanan Intensif |
![]() |
---|
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Menilai Kenaikan Tunjangan DPRD Tidak Tepat |
![]() |
---|
Anggota DPRD NTT David Boimau Kritisi Polemik Kenaikan Tunjangan DPR RI |
![]() |
---|
Fraksi Demokrat DPRD Sebut APBD NTT Banyak Biayai Rutinitas Birokrasi Dibanding Produktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.