Opini
Opini: Sampah Antropologis di Balik Jas Dewan
Yang satu menyalakan lilin etika. Yang lain menumpahkan bara amarah. Di antara keduanya, kita bertanya, ke mana arah politik lokal kita hari ini?
Langkah anggota DPRD Lembata yang mengembalikan dana Bimtek menunjukkan
bahwa masih ada yang paham arti tanggung jawab dan rasa malu dalam kekuasaan.
Tapi langkah anggota DPRD Kupang yang memukul justru menjadi bukti bahwa sebagian politisi kita telah kehilangan keteladanan.
Politik bukan soal kuasa, tapi soal cara memelihara kepercayaan publik. Jas yang dipakai di ruang sidang tidak serta-merta mengangkat moral seseorang. Etika harus dibangun dari dalam: dari hati yang tahu batas.
Kini saatnya penyidik bertindak. Bukan karena tekanan publik, tapi karena itulah tugas hukum: melindungi yang lemah, menertibkan yang salah, dan menegur yang lupa diri.
NTT butuh wakil rakyat yang tahu malu, bukan yang hanya tahu marah. Dan hukum harus membela rakyat, bukan membela jabatan. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Gonzalvus Rikardo Otang
Opini Pos Kupang
bimtek
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
POS-KUPANG. COM
Kabupaten Kupang
Kabupaten Lembata
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.