Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 24 Juni 2025, "Saksi Terang Keselamatan yang Rendah Hati"
Karena Yohanes dipanggil Allah sebagai bentara Kristus, maka kelahirannya pun menghadirkan kisah-kisah ajaib pada kalangan keluarganya.
Renungan Harian Katolik
Selasa, 24 Juni 2025
Oleh: Pater Fransiskus
HR Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
SAKSI TERANG KESELAMATAN YANG RENDAH HATI
(Yes 49:1-6; Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80)
"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak." (Kis 13:25). Merayakan kelahiran Santo Yohanes Pembaptis sama seperti kita merayakan kelahiran Yesus Kristus.
Yohanes adalah anugerah besar dari Allah bagi umat yang merindukan keselamatan. Ia nabi besar Perjanjian Baru yang lahir dan mendapat tugas perutusan istimewa mempersiapkan umat secara khusus untuk menyambut Almasih.
Ia menyerukan pertobatan di padang gurun mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Sang Juru Selamat yang telah lama dinubuat oleh para nabi.
Melalui peran kuat Roh Kudus, Allah mengarahkan hati umat untuk mendengar warta tobat dan siap ikut jalan keselamatan dan damai.
Karena Yohanes dipanggil Allah sebagai bentara Kristus, maka kelahirannya pun menghadirkan kisah-kisah ajaib pada kalangan keluarganya. Sesuai pesan malaikat, namanya adalah Yohanes.
Sebuah nama yang bereberangan dengan tradisi bangsanya yang harus mengikuti garis keturunan ayahnya. Bapanya Zakharia menjadi bisu, Allah buat ayahnya bungkam sebelum ritus sunat dan upacara pemberian namanya.
Ketika kaum keluarga ribut soal nama yang melenceng dari tradisi, dalam kebisuan bapanya pun menulis namanya adalah Yohanes. Mukjizat terjadi, "Terbukalah mulut Zakharia dan terlepaslah lidahya, lalu ia berbicara dan memuji Allah." Kaum keluarga, heran, takut dan berkata, "Menjadi apakah anak itu nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia tinggal di padan gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel." Luk 1:66.80). Sebagai umat beriman kita harus tunduk pada rencana dan kehendak Tuhan atas hidup dan panggilan-Nya bagi kita.
Elisabet dan Zakharia tunduk pada kehendak Allah dan rela melepas tradisi demi keselamatan semua orang melalui tugas perutusan Yohanes tentang pertobatan. Nabi Yesaya menyadari diri sebagai orang yang dipanggil oleh Allah sejak dalam rahim ibunya. Sebagai nabi Allah membuat mulutnya seperti pedang yang tajam dan dalam naungan tangan-Nya ia berlindung.
Allah memanggil dia tidak hanya sebagai hamba yang mengabdi kepada-Nya, tetapi Allah jadikan dia terang bangsa-bangsa, supaya keselamatan sampai ke ujung bumi. (Yes 49:6). Allah sungguh amat baik, yang menghendaki semua manusia beroleh kasih karunia dan berkat kudus-Nya agar selamat. Maka Pemazmur berkidung dalam madahnya, "Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku, Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku kau maklumi." (Mzm 139:1-3). Allah merancang hidup hidup dan memberi peran kepada kita untuk menjadi alat-Nya bagi sesama. Santo Paulus rasul dalam tugas perutusannya pun memberi kesaksian tentang peran penting Yohanes Pembaptis sebagai penyiap jalan menyambut kedatangan Mesias.
"Menjelang kedatangan Yesus, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis." (Kis 13:24). Yohanes Pembaptis guru kerendahan hati yang luar biasa. Ia, Allah pakai untuk memberi jalan terang masuk ke dalam keselamatan Yesus Kristus.
Warta pertobatannya merupakan jalan sempurna bagi keselamatan umat manusia. Ia perintis keselamatan yang kita hormati secara istimewa. Melalui perayaan kelahirannya, kita pun lahir baru sebagai anggota Gereja Yesus Kristus yang selalu siap menjadi alat Tuhan bagi keselamatan sesama dalam tugas dan peran di tengah tata dunia.
Berbekal berkat dan kasih karunia Allah pada pesta kelahiran Yohanes Pembaptis, tampillah, jadilah saksi terang sebagai murid Tuhan. Roh Yesus yang bangkit menyertai kita sampai akhir zaman.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Selasa / Pekan Biasa XII / C, 240625)
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025: Lupa diri dan Hormat yang Sejati |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Agustus 2025, "Baik dan Setia" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Agustus 2025, "Setia dengan Perkara Kecil" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Agustus 2025, "Optimis Dalam Hidup: Sukses Ada di Tanganmu" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Kenapa Dendam Tetap Tersimpan di Hati?" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.