Kabupaten Kupang Terkini
Enam Desa di Kabupaten Kupang Jadi Pilot Project Program Siap Siaga Bencana
Yayasan CIS Timor Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Kupang meluncurkan program inovatif terkait kesiapsiagaan bencana
POS-KUPANG.COM, OELAMASI- Yayasan CIS Timor Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Kupang meluncurkan program inovatif terkait kesiapsiagaan bencana.
Program Siap Siaga (kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia untuk Manajemen Risiko Bencana) ini difasilitasi Yayasan CIS Timor Indonesia bertujuan untuk membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
Program inovatif ini akan dilaksanakan di tiga kecamatan yakni Takari untuk Desa Benu dan Tuapanaf, Kecamatan Kupang Timur untuk Desa Nunkurus dan Oefafi), dan Kecamatan Kupang Barat untuk Desa Sumlili dan Tablolong.
Melansir dari rilis Yayasan CIS Timor Indonesia yang dikirim ke POS-KUPANG.COM, sebagai respons terhadap meningkatnya frekuensi dan kompleksitas ancaman bencana, Kabupaten Kupang menerapkan pendekatan multi-pemangku kepentingan untuk meningkatkan mitigasi risiko dan strategi adaptasi berkelanjutan.
Upaya ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: VCA Gelar Temu Inspiratif Local Champions Penggerak Perubahan Iklim Nusantara di Kupang
Tantangan signifikan yang dihadapi juga terletak pada mengatasi pemahaman yang terbatas tentang perubahan iklim dan kesiapsiagaan bencana, terutama di lapisan masyarakat pedesaan.
Hal ini juga diperburuk oleh kurangnya sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung perencanaan dan implementasi kegiatan mitigasi dan adaptasi di tingkat desa.
Untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi tantangan tersebut, Yayasan CIS Timor Indonesia, yang merupakan mitra dari Program SIAP SIAGA (kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia untuk Manajemen Risiko Bencana), meluncurkan sebuah program inovatif.
Wakil Bupati Kupang, Aurum Obe Titu Eki menekankan pentingnya kegiatan peluncuran program inovatif tersebut dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan.
Dengan menggarisbawahi bahwa upaya kolaborasi strategis multi-pihak ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya ketahanan masyarakat untuk secara efektif mengatasi ancaman bencana yang makin meningkat intensitasnya, sekaligus dapat beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Baca juga: Kota Kupang jadi yang Pertama di NTT Miliki Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim
Lebih lanjut, Wakil Bupati Kupang juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Australia melalui Program Bilateral Australia-Indonesia SIAP SIAGA bersama Yayasan CIS Timor Indonesia, yang telah mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Kupang dalam membangun ketangguhan bencana yang inklusif dan berkelanjutan.
Kabupaten Kupang menyatakan komitmen penuh mendukung keberhasilan program ini baik melalui kebijakan dan koordinasi lintas sektor maupun penguatan kapasitas di tingkat desa.
"Saya juga mengajak seluruh OPD terkait untuk mengitegrasikan pendekatan pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim dalam perencanaan," pinta Aurum Obe Titu Eki.
Kepada para camat, kepala desa dan perangkatnya Wabup menekankan pentingnya kolaborasi aktif dan menjadikan program ini sebagai peluang belajar, berbagi dan bertumbuh bersama.
"Yang lebih penting lagi, jadikan semangat gotong royong dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai fondasi dari ketangguhan yang ingin kita bangun," tambahnya.
Baca juga: Gubernur Melki Laka Lena: Isu Perubahan Iklim di NTT Merupakan Tantangan yang Mendesak
Kegiatan ini mengusung tema utama "Membangun Ketangguhan Masyarakat melalui Inisiatif Desa Tangguh Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim yang Inklusif di Kabupaten Kupang."
Adapun tujuan yang disasar dari program ini akan berfokus pada tiga target capaian terukur, yakni: Pertama, pemetaan dan Peningkatan Kapasitas Kelompok Rentan.
Kedua, peningkatan ketahanan ekonomi dan Ketiga, pengembangan dokumen perencanaan desa Inklusif.
Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan program, telah dilakukan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) di 6 desa yang merupakan lokasi sasaran tersebut.
Penilaian ini dilakukan melalui keterlibatan partisipatif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat di desa.
Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, Pemprov NTT Susun Rencana Aksi Daerah
Hasil PKD menunjukkan bahwa semua desa masih berada pada tingkat Pratama (pemula), sehingga menekankan pentingnya program inisiatif ini dalam mendukung upaya akselerasi peningkatan ketahanan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Kupang tahun 2018-2023 menunjukkan lima bencana berisiko tinggi, yaitu banjir, banjir bandang, kekeringan, gempa bumi, dan cuaca ekstrem.
Empat dari lima ancaman tersebut adalah hidrometeorologi, yang sangat terkait dengan dampak perubahan iklim.
Namun, pengembangan ketahanan masyarakat masih belum memadai. Hingga tahun 2024, hanya 41 desa/kelurahan (23 persen) - dari 176 desa/kelurahan - yang telah ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana (DESTANA).
Sehingga melalui peluncuran program inovatif ini, juga akan dapat berkontribusi pada upaya yang lebih luas untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan membangun masyarakt yang tangguh bencana yang inklusif di Kabupaten Kupang. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.