NTT Terkini
Kota Kupang jadi yang Pertama di NTT Miliki Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim
Sementara di tingkat Provinsi NTT, Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim sedang dalam pembahasan.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kota Kupang jadi daerah pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meratifikasi dokumen Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim.
Selain Kota Kupang, beberapa kabupaten lain di NTT juga telah memiliki rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim, namun belum terlegitimasi. Rencana Aksi Daerah tersebut masih dalam bentuk dokumen kajian.
Sementara di tingkat Provinsi NTT, Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim sedang dalam pembahasan.
Sherli Wila Huki dari Pokja Perubahan Iklim NTT, mengatakan Kota Kupang menjadi kota kabupaten yang pertama menyelesaikan dan melegitimasi Dokumen Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim.
Sedang, di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Tengah, Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim telah diselesaikan namun masih belum dilegitimasi.
Sherly menjelaskan, untuk tingkat Provinsi NTT, Pokja perubahan iklim yang difasilitasi Bengkel Apek, Siap Siaga dan CIS Timor sedang menginisiasi untuk penyusunan rencana aksi daerah adaptasi perubahan iklim.
"Kita sudah melewati beberapa tahapan, yang pertama konsolidasi tim yang terdiri dari perangkat daerah terkait, lembaga mitra, CSO, dan akademisi," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Perlindungan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT itu.
Lalu, kata dia, proses itu dilanjutkan dengan pengumpulan data secara sekunder.
"Kami berterima kasih kepada pihak siap siaga melalui forum PRB, mereka melakukan kajian cepat di lapangan dan memberikan kontribusi untuk identifikasi aksi adaptasi di lapangan," ungkap Sherly.
Dia menjelaskan, Pokja perubahan Iklim Provinsi NTT telah melakukan tahapan analisis kerentanan; yang terdiri dari sejauh mana kerentanan perkabupaten, sejauh mana kerentanan per bidang, analisis dan identifikasi aksi adaptasi perubahan iklim, serta analisis prioritas aksi adaptasi.
"Dalam identifikasi kita melakukan analisis, dan kita sudah mengintegrasikan hasil diskusi yang kita lakukan bersama VCA di Hotel Harper dua pekan lalu. Untuk hasil diskusi terkait kebijakan adaptasi itu, kita integrasikan dalam identifikasi aksi dan analisi aksi prioritas," beber Sherly.
Dia menjelaskan, saat ini pihak Pokja sedang menganalisis terkait keterhubungan aksi prioritas dengan keretanan perwilayah.
"Untuk menghasilkan di kabupaten A di bidang A, apa aksi prioritas yang didahulukan dalam rangka adaptasi perubahab iklim. Kenapa hal itu dilakukan? Ya, untuk mengevisiensikan sumber daya," kata Sherly.

Dia menyebut, untuk menjawab keterbatasan sumber daya yang ada, maka Pokja merencanakan prioritasisasi terhadap aksi adaptasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.