Wisata NTT, Dari Uap Panas Hingga Air Mendidih di Bebatuan Kawah Ulumbu Manggarai

Untuk sampai di Kawah Ulumbu, jika dari Kota Ruteng, pusat Ibu Kota Kabupaten Manggarai, anda mengikuti jalur Ruteng-Iteng dengan jarak tempuh sekitar 20 lebih kilometer dengan memakan waktu sekitar 1 jam sebab jalan yang anda lewati sedikit ekstrim berupa turunan, tanjakan, dan banyak tikungan serta kondisi badan jalan sebagian sudah rusak. 

Namun, dalam perjalanan dari Ruteng ke Ulumbu, mata Anda juga akan disuguhkan keindahan alam di bahu kiri dan kanan jalan, gunung, bukit dan lereng yang diselimuti pepohonan indah, mampu menghapus lelah Anda. 

Sawah, perkebunan cengkeh dan kopi milik warga di bahu kiri dan kanan jalan tentu makin menghipnotis mata Anda. 

Baca juga: Wisata NTT,  Goa Alam di Manggarai Timur, Tidak Kalah Indah dari Goa Pindul Yogyakarta 

Tiba di pertigaan Kampung Ponggeok, anda belok kiri mengikuti jalan menuju Kampung Wewo-Ulumbu dengan jarak sekitar 15 kilometer. 

Jalan yang anda lewati juga akan terganggu sedikit karena sebagian badan jalan rusak. Sekitar 30 menit anda sudah bisa tiba di Kawah Ulumbu yang persis letaknya di samping kiri jalan ini. 

Sebelum Anda masuk Kawah Ulumbu sekitar 100 meter sebelumnya arah barat akan anda menemui bangunan di area kawasan PLTP Ulumbu. 

Anda bisa berpiknik di kawasan ini untuk melihat kondisi proses pembangkit listrik tenaga panas bumi. Namun, terlebih dahulu Anda harus ijin dengan petugas untuk bisa memasuki kawasan itu. 

Baca juga: Wisata NTT, Liburan ke Lembata, Rasakan Sensai Letusan Gunung Berapi Terjadi Hampir Setiap Hari 

Anda juga disarankan membawa bekal atau makanan kesukaan anda secukupnya karena disana belum ada cafe apalagi restoran, namun ada rumah makan di samping kawasan PLTP Ulumbu yang menyediakan kopi dan makanan ringan lokal. 

Di sana juga belum ada penginapan yang super mewah seperti vila atau hotel, karena itu Anda disarankan untuk mengatur waktu yang baik untuk bisa pulang menginap di vila atau hotel di Kota Ruteng yang harganya cukup bersahabat dari Rp 250.000-Rp 750.000/malam.

Tapi bisa anda menginap di rumah-rumah warga karena masyarakat sekitar sangat ramah dengan tamu, menurut tradisi masyarakat setempat, tamu adalah raja, pembawa rejeki. (rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS