Prakiraan Cuaca
Cuaca Maritim NTT Kamis 19 Juni 2025,BMKG:Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Selatan Sumba
Prediksi Cuaca Maritim NTT Kamis 19 Juni 2025,BMKG:Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Selatan Sumba
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan Prediksi Cuaca Maritim NTT Hari Ini Kamis 19 Juni 2025.
BMKG mengingatkan para nelayan waspada potensi gelombang tinggi hingga 4 Meter di Perairan Selatan Sumba.
Sementara potensi tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Flores - Lamakera, Selat Pantar, perairan selatan Flores, perairan Selatan Alor-Pantar, Selat Sumba bagian barat, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan Utara Sabu-Raijua, perairan selatan Sabu - Raijua, perairan Utara Kupang - Rote, Selat Pukuafu, dan perairan selatan Timor - Rote
BMKG mengungkapkan pola angin di wilayah Nusa Tenggara Timur umumnya bergerak dari Timur Laut - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
Baca juga: BMKG Sebut Interaksi Atmosfer Skala Lokal dan Global Warnai Cuaca Pekan Ini Periode 17-23 Juni 2025
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian Barat, perairan Selatan Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan Utara Timor, perairan Sabu - Raijua, perairan Utara Kupang - Rote, Selat Pukuafu, dan perairan Selatan Timor - Rote yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di wilayah perairan tersebut.
Potensi tinggi gelombang laut 2,5 meter hingga 4 meter terjadi di perairan Selatan Sumba.
BMKG mengimbau perahu nelayan waspadai kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.25 meter.
Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.5 meter. Kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2.5 meter.
Prospek Cuaca Mingguan Periode 17-23 Juni 2025
Prospek Cuaca Mingguan
Hujan Tak Merata: Interaksi Atmosfer Skala Lokal dan Global Warnai Cuaca Pekan Ini
Memasuki pekan ketiga Juni, cuaca di wilayah Indonesia memperlihatkan perbedaan yang cukup signifikan.
Beberapa daerah, seperti Ambon, Banda Neira, Amahai, dan Mozes Kilangin Papua Tengah, masih mengalami hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dalam sepekan terakhir.
Sementara itu, daerah lainnya mulai menunjukkan tanda-tanda pengeringan memasuki musim kemarau. Bahkan di Pos Merigi Nusa Tenggara Barat dan Pos Daieko Nusa Tenggara Timur telah mengalami 33 hari tanpa hujan.
Perbedaan cuaca yang signifikan ini mencerminkan kompleksitas sistem cuaca tropis di kawasan Maritim Indonesia, yang terbentuk melalui interaksi dinamis antara proses-proses atmosfer berskala lokal–seperti siklus harian darat laut yang memicu proses konveksi lokal, topografi pulau, dan pengaruh global–seperti variabilitas iklim musiman, MJO, serta gelombang tropis seperti equatorial Rossby dan Kelvin.
Baca juga: BMKG Ingatkan Manggarai dan Manggarai Barat Waspada Cuaca Ekstrem Hari Ini, Senin 16 Juni 2025
Salah satu faktor yang memengaruhi cuaca di wilayah Indonesia adalah siklus harian darat-laut. Setiap hari, proses pemanasan permukaan daratan pada siang hari memicu pembentukan awan konvektif, yang menghasilkan hujan pada sore hingga malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.