Prakiraan Cuaca

Cuaca Maritim NTT Kamis 19 Juni 2025,BMKG:Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Selatan Sumba

Prediksi Cuaca Maritim NTT Kamis 19 Juni 2025,BMKG:Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Selatan Sumba

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO
CUACA MARITIM NTT - Gelombang tinggi hingga empat meter menerjang kampung pesisir Desa sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Kamis 14 Maret 2024. Cuaca Maritim NTT Kamis 19 Juni 2025,BMKG:Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Selatan Sumba. 

Setelah itu, sistem hujan berpindah ke wilayah laut dan kembali aktif pada dini hari. 

Pola ini terjadi berulang dan menjadi karakteristik khas wilayah tropis maritim seperti Indonesia, terutama di wilayah dengan topografi kompleks seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Cuaca selama sepekan mendatang tidak hanya dikendalikan oleh proses lokal dari siklus darat-laut saja.

Pada skala yang lebih luas, gelombang atmosfer skala antar musim atau intraseasonal seperti gelombang Rossby equatorial dan Kelvin turut memengaruhi pola hujan di wilayah Indonesia. Intrusi udara kering dari selatan juga memperkuat ketidakstabilan atmosfer di sebagian wilayah Indonesia, khususnya di pulau Jawa. 

Peningkatan kecepatan angin permukaan (>25 knot) di Laut Andaman, Laut Banda, Laut Jawa, dan Laut Arafura juga perlu diperhatikan, mengingat dampaknya yang mampu meningkatkan potensi gelombang laut tinggi sehingga dapat mempengaruhi aktivitas pelayaran dan kelautan.

Melihat kondisi atmosfer yang masih relatif dinamis, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang masih ada meskipun beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau.

BMKG terus menekankan pentingnya untuk memantau informasi cuaca dari sumber resmi secara berkala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan guna mengantisipasi serta mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing.

Baca juga: Prediksi Cuaca Maritim NTT Minggu 15 Juni 2025, BMKG: Gelombang Tinggi Masih Berpeluang Terjadi

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Dalam sepekan ke depan, aktivitas gelombang Rossby equatorial dan Kelvin diperkirakan masih berpropagasi di wilayah Indonesia yang dapat memicu terjadinya hujan.

Selain itu, intrusi udara kering yang bergerak dari wilayah selatan, membawa massa udara yang lebih dingin dan kurang mengandung uap air. 

Ketika udara ini bertemu dengan udara yang lebih hangat dan lembab dari utara atau permukaan bumi, perbedaan sifat ini menciptakan ketidakstabilan atmosfer. 

Ketidakstabilan ini berarti udara lebih mudah naik ke atas dan membentuk awan konvektif terutama di Pulau Jawa bagian barat hingga tengah dalam sepekan ke depan.

Kondisi seperti ini bisa menyebabkan hujan lokal yang tiba-tiba, petir, atau bahkan potensi hujan deras meskipun secara umum sedang memasuki musim kemarau.

Selain itu, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) diprakirakan memanjang dari Perairan barat Bengkulu hingga Sumatra Barat, Perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Barat, Perairan selatan Jawa Barat hingga Banten, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di Laut Banda, dari Laut Arafuru hingga Laut Banda, Laut Maluku hingga Perairan utara Gorontalo, Perairan utara Papua Barat hingga Laut Seram, Teluk Cendrawasih hingga Papua Barat, dan di Pesisir selatan Papua Selatan.

Daerah konfluensi diprakirakan berada di Laut Banda, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik utara Maluku Utara. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved