Prakiraan Cuaca

BMKG Sebut Interaksi Atmosfer Skala Lokal dan Global Warnai Cuaca Pekan Ini Periode 17-23 Juni 2025

BMKG Sebut Interaksi Atmosfer Skala Lokal dan Global Warnai Cuaca Pekan Ini periode 17-23 Juni 2025

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
HUJAN LEBAT - Hujan besar guyur Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) pada Kamis (30/1/2025). BMKG Sebut Interaksi Atmosfer Skala Lokal dan Global Warnai Cuaca Pekan Ini Periode 17-23 Juni 2025 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) merilis Prospek Cuaca Sepekan ke depan, periode 17-23 Juni 2025.

Menurut BMKG, Interaksi Atmosfer Skala Lokal dan Global akan mewarnai Cuaca Pekan Ini, 17-23 Juni 2025.

Kondisi tersebut memicu hujan tidak merata di Wilayah Indonesia. 

Berikut Penjelasan BMKG terkait Cuaca Sepekan Ke Depan

Memasuki pekan ketiga Juni, cuaca di wilayah Indonesia memperlihatkan perbedaan yang cukup signifikan.

Baca juga: Rincian Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini Selasa 17Juni 2025:Mayoritas Berawan,Kecuali Alor Hujan Ringan

Beberapa daerah, seperti Ambon, Banda Neira, Amahai, dan Mozes Kilangin Papua Tengah, masih mengalami hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, daerah lainnya mulai menunjukkan tanda-tanda pengeringan memasuki musim kemarau.

Bahkan di Pos Merigi Nusa Tenggara Barat dan Pos Daieko Nusa Tenggara Timur telah mengalami 33 hari tanpa hujan.

Perbedaan cuaca yang signifikan ini mencerminkan kompleksitas sistem cuaca tropis di kawasan Maritim Indonesia, yang terbentuk melalui interaksi dinamis antara proses-proses atmosfer berskala lokal–seperti siklus harian darat laut yang memicu proses konveksi lokal, topografi pulau, dan pengaruh global–seperti variabilitas iklim musiman, MJO, serta gelombang tropis seperti equatorial Rossby dan Kelvin.

Salah satu faktor yang memengaruhi cuaca di wilayah Indonesia adalah siklus harian darat-laut.

Setiap hari, proses pemanasan permukaan daratan pada siang hari memicu pembentukan awan konvektif, yang menghasilkan hujan pada sore hingga malam.

Setelah itu, sistem hujan berpindah ke wilayah laut dan kembali aktif pada dini hari.

Pola ini terjadi berulang dan menjadi karakteristik khas wilayah tropis maritim seperti Indonesia, terutama di wilayah dengan topografi kompleks seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Baca juga: Prediksi Cuaca Maritim NTT Minggu 15 Juni 2025, BMKG: Gelombang Tinggi Masih Berpeluang Terjadi

Cuaca selama sepekan mendatang tidak hanya dikendalikan oleh proses lokal dari siklus darat-laut saja.

Pada skala yang lebih luas, gelombang atmosfer skala antar musim atau intraseasonal seperti gelombang Rossby equatorial dan Kelvin turut memengaruhi pola hujan di wilayah Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved