BMKG Peringatkan Wilayah NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang dan Karhutla 12-13 September 2025

POS-KUPANG.COM – Peringatan Dini terbaru BMKG, Wilayah NTT berpotensi dilanda angin kencang dan kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ) Hari ini dan besok, 12-13 September 2025.

Peringatan BMKG itu disampaikan melalaui Stasiun Meteorologi El Tari Kupang kemarin.

Dalam keterangan resminya, BMKG menyebut wilayah NTT saat ini berada pada musim kemarau. 

Meski demikian, masih ada potensi hujan ringan hingga sedang yang disertai petir dan angin kencang yang dipicu aktivnya gelombang Rossby Equatorial.

Berikut Infor lengkap prakiraan cuaca NTT 12-13 September 2025:

11 September 2025:  Potensi hujan disertai petir dan angin di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, dan Ngada. Angin kencang berpotensi terjadi di Sabu Raijua.

Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca NTT Hari Ini,Selasa 9 September 2025 Masih Didominasi Hujan Ringan hingga Sedang

12 September 2025: Tidak ada potensi hujan disertai petir dan angin. Namun, angin kencang diprediksi terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.

13 September 2025: Potensi hujan disertai petir dan angin di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, dan Nagekeo. 
 Angin kencang berpotensi melanda Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Alor, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.

BMKG memberikan perhatian khusus terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering karena dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah NTT. 

Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG.

Empat Kecamatan di Nagekeo NTT Dilanda Banjir Akibat Cuaca Ekstrem

Kondisi cuaca ekstrem akibat aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial memicu banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Empat kecamatan di Kabupaten Nagekeo, terdampak Bencana Hidrometeorologi karena cuaca ekstrem yang terjadi di pekan kedua bulan September 2025.

Empat kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Boawae, Kecamatan Mauponggo, Kecamatan Keo Tengah dan Kecamatan Nangaroro.

Banjir bandang dan longsor dipicu tingginya curah hujan merusak infrastruktur, rumah dan lahan pertanian rusak, akses jalan terputus, hingga menelan korban jiwa.