Wisatawan Jakarta Dipalak Warga Matim

Wisatawan Jakarta Mengaku Dipalak di Padang Savana Mausui, Kapolres Matim Panggil Warga Lokal

Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto memanggil sejumlah warga lokal untuk klarifikasi terkait pengakuan wisatawan asal Jakarta yang dipalak

|
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS KUPANG/HO
KLARIFIKASI - Sejumlah warga lokal sedang memberikan klarifikasi di Mapolres Manggarai Timur terkait informasi pemalakan bagi seorang wisatawan asal Jakarta.  

Suryanto menambahkan, dalam klarifikasi itu, warga lokal ini juga mengaku meminta uang untuk retribusi masuk itu tidak ada bekingan atau hasil retribusi itu sejumlah uangnya diberikan kepada oknum warga tertentu atau kepada pemerintah maupun aparat keamanan atau pihak lainya. 

Namun permintaan uang karcis itu murni dari mereka dengan maksud untuk memperbaiki jalan masuk ke area tersebut yang memang sudah rusak dan sebelumnya. Jalan itu sempat terjadi putus jalan itu sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. 

PADANG SAVANA MAUSUI - Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto (kanan) sedang berkemah di padang savana Mausui.
PADANG SAVANA MAUSUI - Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto (kanan) sedang berkemah di padang savana Mausui. (POS-KUPANG.COM/HO-PRIBADI)

Terhadap klarifikasi ini, kata Suryanto, sebagai Kapolres Matim, dia mengimbau kepada warga lokal tersebut secara persuasif bahwa sesuai aturan penetapan biaya retribusi harus ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda). Ia juga akan menyampaikan hal ini dalam rapat Forkopimda. 

"Tanah saja, meski tidak digunakan untuk apa-apa, mesti kita harus bayar pajak bumi dan bangunan (PBB), apalagi tanah ini dilakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan sebuah keuntungan," ujar Suryanto. 

Baca juga: Respons Gubernur dan Pimpinan DPRD NTT Soal Peristiwa Wisatawan Dipalak di Sumba Barat Daya

Suryanto mengatakan, kedepan harus ada aturan penetapan terkait besaran retribusi sehingga berdampak pada mensejahterakan masyarakat di wilayah tanah ulayat tersebut dan juga memberikan kontribusi untuk pendapatan asli daerah (PAD) Matim. 

Suryanto juga berjanji akan menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif dan memerintahkan anggota di Polsek Kota Komba untuk rutin melaksanakan patroli di setiap akhir pekan atau weekend ke area-area spot wisata padang savana Mausui. 

KLARIFIKASI - Sejumlah warga lokal sedang memberikan klarifikasi di Mapolres Manggarai Timur terkait informasi pemalakan bagi seorang wisatawan asal Jakarta. 
KLARIFIKASI - Sejumlah warga lokal sedang memberikan klarifikasi di Mapolres Manggarai Timur terkait informasi pemalakan bagi seorang wisatawan asal Jakarta.  (POS KUPANG/HO)

Dalam momen itu, juga Suryanto berjanji akan kembali melakukan camping di lokasi wisata itu demi memastikan situasi Kamtibmas terjaga dengan baik. 

"Sebelumnya saya juga pernah camping atau berkemah di sana satu malam, dan memang di sana itu belum diatur atau ditata dengan baik masih semrawut, saya lihat warga lokal yang atur. Memang saya juga pesan kepada warga lokal ini bahwa hal-hal baik harus dilakukan secara benar," ujar Suryanto.

Baca juga: Viral NTT, Bak Dipalak! Wisatawan Ini Kapok Kunjung Pantai Mandorak di Sumba Barat Daya NTT

Suryanto juga mengaku kagum dengan keindahan alam padang Savana Mausui dimana memiliki keindahan khusus dengan view yang memanjakan mata.

Dari Padang Savana Mausui, kata Suryanto, pengunjung bisa memenikmati padang savana yang luas, alam sekitar dan juga ternak warga yang digembalakan secara natural. 

"Semuanya serba natural di sana. Karena itu perlu ada kerja sama antara warga yang punya hak ulayat dan juga Pemerintah Daerah agar memberikan PAD untuk Pemda Manggarai Timur dan juga warga pemilik ulayat demi kesejahteraan ekonomi," ujar Suryanto(rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved