Flores Timur Terkini

Rumah Contoh untuk Difabel Charles Korban Erupsi Gunung Lewotobi Selesai Dikerjakan

Satu unit rumah contoh untuk korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), rampung dikerjakan.

POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
RUMAH CONTOH - Satu unit rumah bantuan untuk korban Gunung Lewotobi Laki-laki yang baru rampung dikerjakan. Rumah ini berdiri di Waidoko, Kecamatan Ile Mandiri, Flores Timur, NTT. 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Satu unit rumah contoh untuk korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), rampung dikerjakan.

Rumah itu nantinya akan diberikan kepada Charles Bukan, yang adalah salah satu penyintas erupsi dan juga adalah difabel nentra.

Rumah tipe riksa yang tahan gempa itu berukuran 6 x 6 meter persegi itu akan ditempati Charles Bukan, warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura

Pantauan wartawan, akhir pekan, rumah itu sudah selesai dikerjakan, tembok rumahnya berwarna putih. 

Baca juga: Ganti Tukang dari Jawa Bikin Pembangunan Rumah Contoh di Flores Timur Hampir Rampung  

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flotim, Fredy Moat Aeng, mengatakan, Pemerintah pusat melalui BNPB membangun rumah contoh bagi penyintas yang mau direlokasi mandiri di atas lahan bersertifikat.

Rumah contoh di Waidoko itu sudah rampung dikerjakan 100 persen.

RUMAH CONTOH - Satu unit rumah bantuan untuk korban Gunung Lewotobi Laki-laki yang baru rampung dikerjakan. Rumah ini berdiri di Waidoko, Kecamatan Ile Mandiri, Flores Timur, NTT.
RUMAH CONTOH - Satu unit rumah bantuan untuk korban Gunung Lewotobi Laki-laki yang baru rampung dikerjakan. Rumah ini berdiri di Waidoko, Kecamatan Ile Mandiri, Flores Timur, NTT. (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)

"Sudah selesai, yang di Waidoko itu untuk pak Charles Bukan, beliau yang difabel. Beliau orang Nobo yang bersedia relokasi mandiri," ujar Fredy Moat Aeng, saat diwawancara melalui sambungan telepon.

Fredy Moat Aeng memastikan bahwa Pemerintah pasti menjamin pembangunan rumah bagi penyintas yang bersedia direlokasi mandiri.

"Intinya mereka punya lahan, kita siap bangun. Kalau punya lahan, mereka bisa usulkan ke pemerintah desa lalu sampaikan ke kami supaya langsung tindak lanjut," ucap Fredy Moat Aeng.

Baca juga: Lewati Masa Sulit di Camp Pengungsi, Siswa Penyintas Lewotobi Lulus 100 Persen

Sementara untuk relokasi terpusat, jelas Fredy Moat Aeng, masih terus berjalan. Pemerintah membuka jalan ke lokasi pembangunan hunian tetap (Huntap) di Noboleto, Kecamatan Ile Bura.

"Akses ke lahan Noboleto sedang dibuka, dua alat berat kita kerahkan dan sekarang ini sudah 2 kilometer dari total jarak sekira 5,5 kilometer," kata Fredy Moat Aeng.

Fredy Moat Aeng, mantan Camat Wulanggitang ini menuturkan, selain satu unit rumah di Waidoko, Pemerintah juga telah membangun satu unit rumah untuk seorang warga Desa Klatanlo yang mengungsi di Larantuka. (cbl)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved