Flores Timur Terkini

Ganti Tukang dari Jawa Bikin Pembangunan Rumah Contoh di Flores Timur Hampir Rampung  

Pembangunan satu rumah contoh untuk korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, dilanjutkan

POS KUPANG/PAUL KABELEN
RUMAH CONTOH - Sejumlah tukang sedang membangun rumah contoh di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Senin (2/6). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pembangunan satu rumah contoh untuk korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi NTT, akhirnya kembali dilanjutkan, Senin (2/6).

Sebelumnya, pembangunan rumah contoh ini sempat mapet karena terkedala tukang mogok kerja lantaran upah dan waktu kerja mepet.

Rumah seluas 6 x 6 meter itu dibangun oleh sejumlah tukang yang berasal dari Jawa Barat. Ahmad Syarif, dibantu lima tukang pembantu lainnya mengerjakan rumah contoh itu. 

Sementara itu, tukang lokal yang sebelumnya keberatan tidak lagi bekerja. Terpantau sejak Senin pekan lalu, progres pengerjaannya berjalan cukup cepat.

Menurut Ahmad Syarif, fisik bangunan sudah terealisasi sekitar 60 persen. Atap rumah contoh menggunakan baja ringan.

"Saya dari Jawa Barat. Saya juga kerja rumah contoh di Bugalima. Saya diminta untuk kerja juga di Waidoko, dibantu tukang pembantu yang asalnya dari Adonara," kata Ahmad Syarif.

RUMAH CONTOH - Sejumlah tukang sedang membangun rumah contoh di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Senin (2/6).
RUMAH CONTOH - Sejumlah tukang sedang membangun rumah contoh di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Senin (2/6). (POS KUPANG/PAUL KABELEN)

Menurut Ahmad Syarif, material pasir dan semen sangat mencukupi. Pihaknya diberi upah sebesar Rp 8.000.000 dengan waktu pengerjaan selama 14 hari. Syarif optimis, pekerjaan akan selesai tepat waktu.

"Yang penting arus listrik lancar. Kami pakai genset, diusahakan selesai tepat waktu," kata Ahmad Syarif.

Rumah contoh oleh Pemerintah melalui BNPB ini sempat ditolak empat orang tukang lantaran gaji Rp 8.000.000 dibagi sejumlah orang dinilai terlampau rendah, sementara mereka dituntut kerja hanya sepuluh hari.

Empat tukang yang juga penyintas itu berasal dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura. Mereka bernama, Siswanto Renggi, Aloysius Ano Mukin, dan Yulius Jawa Ama Bukan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Flotim, Fredy Moat Aeng, mengatakan, rumah contoh itu terus dikerjakan. Penerima bantuan rumah itu adalah para korban bencana dan konflik sosial.

RUMAH CONTOH - Sejumlah tukang sedang membangun rumah contoh di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Senin (2/6).
RUMAH CONTOH - Sejumlah tukang sedang membangun rumah contoh di Waidoko, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Senin (2/6). (POS KUPANG/PAUL KABELEN)

Fredy Moat Aeng menegaskan, pemerintah selalu siap membangun rumah bagi para penyintas yang memilih jalur relokasi mandiri.

Syarat utama yaitu menyediakan lahan bersertifikat hak milik. Selain itu, Pemerintah telah merubah bantuan rumah dari aset ganti aset menjadi KK.

Kepala BNPB RI, Letjen Suharyanto memastikan hal itu saat melakukan kunjungan ke Flores Timur.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved