Opini

Opini: Menggagas Kebahagiaan yang Melampaui Hedonisme Modern

Patut diakui juga bahwa perubahan zaman turut berpengaruh pada model kebahagiaan yang dikejar oleh setiap orang.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Gebrile Mikael Mareska Udu. 

Hedonisme yang tercipta sekarang banyak dianut oleh kaum milenial. Tujuannya demi mencari pengakuan dari orang lain atau sekadar flexing. 

Hal ini menyebabkan juga kecemasan ketika tidak mampu lagi membeli barang demi kebutuhan hedonis. 

Akhirnya bisa sampai pada tindakan pencurian atau korupsi demi mencapai kepuasan hedonis.

Kebahagiaan Epicurus vs Hedonisme Modern

Kebahagiaan yang identik dengan ketenangan batin (ataraxia) sangat bertolak belakang dengan arus hedonisme modern. 

Hedonisme modern hanya sebatas pada kenikmatan indrawi karena cenderung bersifat sesaat. 

Kebahagiaan hanya dicapai dengan memanjakan diri, bersenang-senang dengan mengumpulkan barang-barang mewah kemudian tidak digunakan dan masih banyak contoh lainnya. 

Oleh karena itu, konsep kebahagiaan Epicurus hendak menuntun setiap orang untuk mencapai kebahagiaan yang sejati di mana sampai pada ketenangan jiwa.

Ketenangan jiwa yang ditandai dengan hidup sederhana dan bijaksana menata hidup. Misalnya seorang petani yang hidupnya sederhana dan bahagia dari hasil kebunnya sendiri tanpa memiliki banyak harta. 

Ia justru merasa damai karena tidak berhutang dan bisa dekat dengan keluarga.

Kebahagiaan yang identik dengan kebebasan atau terhindar dari rasa sakit dalam pemikiran Epicurus jelas bertentangan dengan realitas arus hedonisme modern yang lebih mengutamakan gengsi atau prestise daripada kesehatan. 

Misalnya kecenderungan manusia dewasa ini lebih mementingkan konsumsi alkohol supaya dinilai kaya atau berwibawa dari pada air putih yang berujung pada timbulnya penyakit. 

Bagi Epicurus hedonisme modern tidak mampu mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan melainkan petaka bagi hidupnya. 

Kebahagiaan yang tercapai dengan terhindar dari rasa sakit misalnya dengan berolahraga bersama teman, konsumsi makanan sehat dan lain sebagainya.

Pandangan kebahagiaan Epicurus sejatinya tidaklah sama dengan pemahaman hedonism modern dalam mencapai kebahagiaan. Bahkan konsep kebahagiaan Epicurus mengandung prinsip yang mendalam dibandingkan hedonisme saat ini. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved