Opini
Opini: Menggagas Kebahagiaan yang Melampaui Hedonisme Modern
Patut diakui juga bahwa perubahan zaman turut berpengaruh pada model kebahagiaan yang dikejar oleh setiap orang.
Hedonisme yang tercipta sekarang banyak dianut oleh kaum milenial. Tujuannya demi mencari pengakuan dari orang lain atau sekadar flexing.
Hal ini menyebabkan juga kecemasan ketika tidak mampu lagi membeli barang demi kebutuhan hedonis.
Akhirnya bisa sampai pada tindakan pencurian atau korupsi demi mencapai kepuasan hedonis.
Kebahagiaan Epicurus vs Hedonisme Modern
Kebahagiaan yang identik dengan ketenangan batin (ataraxia) sangat bertolak belakang dengan arus hedonisme modern.
Hedonisme modern hanya sebatas pada kenikmatan indrawi karena cenderung bersifat sesaat.
Kebahagiaan hanya dicapai dengan memanjakan diri, bersenang-senang dengan mengumpulkan barang-barang mewah kemudian tidak digunakan dan masih banyak contoh lainnya.
Oleh karena itu, konsep kebahagiaan Epicurus hendak menuntun setiap orang untuk mencapai kebahagiaan yang sejati di mana sampai pada ketenangan jiwa.
Ketenangan jiwa yang ditandai dengan hidup sederhana dan bijaksana menata hidup. Misalnya seorang petani yang hidupnya sederhana dan bahagia dari hasil kebunnya sendiri tanpa memiliki banyak harta.
Ia justru merasa damai karena tidak berhutang dan bisa dekat dengan keluarga.
Kebahagiaan yang identik dengan kebebasan atau terhindar dari rasa sakit dalam pemikiran Epicurus jelas bertentangan dengan realitas arus hedonisme modern yang lebih mengutamakan gengsi atau prestise daripada kesehatan.
Misalnya kecenderungan manusia dewasa ini lebih mementingkan konsumsi alkohol supaya dinilai kaya atau berwibawa dari pada air putih yang berujung pada timbulnya penyakit.
Bagi Epicurus hedonisme modern tidak mampu mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan melainkan petaka bagi hidupnya.
Kebahagiaan yang tercapai dengan terhindar dari rasa sakit misalnya dengan berolahraga bersama teman, konsumsi makanan sehat dan lain sebagainya.
Pandangan kebahagiaan Epicurus sejatinya tidaklah sama dengan pemahaman hedonism modern dalam mencapai kebahagiaan. Bahkan konsep kebahagiaan Epicurus mengandung prinsip yang mendalam dibandingkan hedonisme saat ini.
Gebrile Mikael Mareska Udu
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
kebahagiaan
Hedonisme
Opini Pos Kupang
POS-KUPANG. COM
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.