TTS Terkini

Pemkab TTS Luncurkan Kurikulum Pembelajaran Mulok tentang Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten TTS melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama ICRAF Indonesia di TTS.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
Pemkab TTS melakukan launcing Kurikulum muatan lokal pangan lokal untu ketahanan iklim 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)  melakukan launcing kurikulum pembelajaran muatan lokal (mulok) pangan lokal untuk ketahanan iklim.

Pelaksanaan launcing ini dilakukan di Aula Mutis, Kantor Bupati TTS, Rabu (11/6/2025).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten TTS melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama ICRAF Indonesia di TTS.

Launcing ini dilakukan oleh Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Johny Army Konay dan ditandai dengan penyerahan buku materi dan panduan kurikulum dari tim penyusun kepada Pemerintah Kabupaten TTS

Hadir pula dalam kegiatan ini, Ketua dan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten TTS sebagai mitra dari Dinas P dan K, Para pengawas dan kepala sekolah SD- SMP dari sekolah yang menjadi lokasi uji coba pemberlakuan kurikulum ini. Selain itu turut hadir juga secara daring pejabat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Direktur ICRAF Indonesia, Andre Ekadinata, dalam sambutannya menjelaskan tujuan ICRAF hadir untuk bekerja sama dalam pembentukan kurikulum ini untuk mewarisi pengetahuan akan pangan lokal

"Niat luhur membangun sebuah kurikulum muatan lokal ketahanan pangan ini bertujuan untuk bisa mewariskan pengetahuan tentang pangan lokal kita kepada penerus yang akan datang," jelasnya.

Ia menyebutkan, pangan lokal yang berlimpah di TTS sayangnya tidak dibarengi dengan pengetahuan akan pangan lokal oleh nenek moyang.

Sehingga anak-anak tumbuh hanya mengetahui makanan instan tanpa tahu ubi-umbian yang dapat dikonsumsi dan menjadi opsi pangan ketika bencana iklim melanda.

Andre juga menjelaskan, dalam peluncuran kurikulum ini menjadi bagian tak terpisah dari pelaksanaan program yang dijalankan ICRAF yaitu Land4live yang mana bertujuan menciptakan ketahanan iklim secara berjenjang.

"Hari ini kita mencoba untuk melangkah demi masa depan, bukan untuk kita tetapi untuk generasi mendatang. Sehingga mereka betul-betul tahu apa saja  sumber pangan yang ada disekitar kita dan menjadi alternatif pangan saat bencana iklim datang," tegasnya.

Baca juga: Bupati TTS Buka Pertemuan Koordinasi Tokoh Agama

Ia juga menyampaikan rasa bangga karena telah bekerjasama dengan Dinas P dan K Kabupaten TTS dalam pembentukan kurikulum mulok ini.

Dimana dari dari tiga provinsi ICRAF menjalankan program ini, baru NTT khususnya TTS yang berhasil dengan launcing kurikulum hari ini. 

Kabupaten TTS menjadi kabupaten pertama yang meluncurkan kurkulum muatan lokal pangan lokal untuk ketahanan iklim.

"Mudah-mudahan bisa ditiru oleh daerah lain. Harapannya ini dapat menjadi  inspirasi bagi teman-teman di seluruh indonesia terkait pengembangan pangan lokal untuk ketahanan iklim," harapnya. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Musa Benu, menyampaikan penghargaan kepada ICRAF Indonesia karena telah memfasilitasi pembuatan kurikulum muatan lokal ini. 

"Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada ICRAF Indonesia yang telah memfasilitasi kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk menghasilkan suatu kurikulum muatan lokal dengan tema pangan lokal untuk ketahanan iklim," ungkap Musa Benu dalam konfersi pers usai kegiatan launcing kurikulum ini.

"Bertolak dari dua alasan mendasar, yaitu kondisi iklim yang berubah dengan suatu kecemasan bahwa kedepan akan terjadi krisis pangan, sehingga melalui kurikulum ini, diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan terkait pelestarian dan budidaya pangan lokal," jelasnya.

Musa melanjutkan, kurikulum muatan lokal ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang penganekaragaman pangan berbasis kondisi sumber daya lokal. 

Dalam kegiatan ini berlangsung beberapa sesi yaitu pembukaan, launcing dan sosialisasi terkait kurikulum muatan lokal ini.

Musa sendiri menjelaskan akan dilakukan penguatan kepada guru-guru terkait pelaksanaan kurikulum ini disekolah. 

Sebelumnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS telah dua kali melakukan launcing kurikulum yang berbasis kebudayaan. Dimana pada (26/5/2025) telah dilakukan launcing kurikulum muatan lokal seni budaya dan bahasa. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved