TTS Terkini

Bupati TTS Buka Pertemuan Koordinasi Tokoh Agama

Anak sebagai generasi penerus bangsa sehingga upaya untuk memenuhi hak dan perlindungan khusus kepada anak menjadi urusan kita semua tanpa terkecuali.

Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
PERTEMUAN - Suasana pertemuan koordinasi Pemda TTS dan Plan Indonesia bersama tokoh agama di Hotel Timor Megah, SoE, Selasa (10/6/2025). 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Eduard Markus Lioe mengatakan bahwa ia percaya tokoh agama dapat berperan dalam mempromosikan nilai positif, dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang menjadi korban kekerasan.

Hal ini disampaikan pada kegiatan pertemuan koordinasi bersama tokoh agama, yang dilakukan oleh Yayasan Plan International Indonesia bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten TTS, di Hotel Timor Megah, SoE, Selasa (10/6/2025). 

Dalam arahannya, Bupati TTS menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis terhadap perlindungan aset bangsa.  "Kegiatan ini sangat penting karena anak-anak adalah aset bangsa yang paling berharga dan perlu dilindungi dari segala bentuk kekerasan," tegasnya. 

Ia menyampaikan pula terkait faktor yang mempengaruhi tingginya kekerasan pada anak dan perempuan di TTS.  "Faktor-faktor yang menyebabkan kondisi ini seperti kemiskinan, kemerosotan nilai moral masyarakat, minuman keras, ketidakstabilan ekonomi, menjadi pemicu terjadinya kekerasan terhadap anak, " jelasnya. 

Ia mengatakan bahwa anak sebagai generasi penerus bangsa sehingga upaya untuk memenuhi hak dan perlindungan khusus kepada anak menjadi urusan kita semua tanpa terkecuali.

"Oleh karena itu kita perlu bekerja sama untuk mencegah dan menangani persoalan kekerasan ini. Urusan anak membutuhkan komitmen, hati dan rasa kepedulian menjadi pijakan utama untuk menggalakan perlindungan terhadap anak, menjamin hak mereka, serta melindungi mereka dari bentuk kekerasan," ajaknya. 


Pemerintah Kabupaten TTS melalui Dinas P3A dan kemitraan seperti Yayasan Plan Interbasional, Wahana Visi Indonesia, Yayasan Sanggar Suara Perempuan SoE, ICRAF Indonesia dan juga tokoh agama, telah melakukan upaya untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan terhadap anak. Hal yang dilakukan berupa meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye dan penyuluhan, serta meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga yang terkait dengan perlindungan anak. 

Selain itu juga telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak.

"Semoga kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya melindungi hak-hak anak. saya berharap dapat membahas strategi dan program yang efektif untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan terhadap anak di kabupaten timor tengah selatan," ungkapnya. 

Ia juga berharap peran tokoh agama yang disepakati dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat atau umat beragama terhadap pentingnya melindungi hak-hak anak.  "Mari kita bekerjasama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak-anak di kabupaten timor tengah selatan, " ajaknya. 

Dia menyampaikannya terima kasih kepada Yayasan Plan International Indonesia dan Dinas P3A Kabupaten TTS yang telah menggagas kegiatan ini. (any) 

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved