TTS Terkini

Komisi IV DPRD Kabupaten TTS Sebut TBC Perlu Penanganan Serius Hingga Tuntas

Menurut Kader PKB ini, persoalan utama dalam penanganan TBC di Kabupaten TTS dipengaruhi oleh enam faktor utama. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
TANGANI TUBERKOLOSIS - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten TTS, Relygius L. Usfunan mengatakan, penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular sehingga perlu ditangani secara serius. 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Relygius L. Usfunan, SH., menyebutkan penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular sehingga perlu ditangani secara serius sampai tuntas. 

"Penyakit  TBC adalah penyakit yg menular sehingga harus ditangani dgn serius sampai tuntas," ujar Relygius L. Usfunan, Minggu (10/8/2025).

Menurut Kader PKB ini, persoalan utama dalam penanganan TBC di Kabupaten TTS dipengaruhi oleh enam faktor utama. 

"Ada beberapa masalah utama penanganan TBC pertama karena Jauhnya fasilitas kesehatan. Hal ini sehingga masyarakat sulit menjangkau faskes untuk berobat. Adapun Biaya mandiri yg dikeluarkan oleh pasien seperti biaya transportasi dan lain lain yang cukup tinggi, " ungkapnya. 

Baca juga: Komisi IV DPRD TTS Dorong Pendampingan masif Bagi ODHIV secara berkelanjutan


Selain itu masalah ketiga dalam penanganan TBC ini yaitu rendahanya kesadaran masyarakat untuk berobat. Serta persoalan berikutnya yaitu periode mengkonsumsi obat yang cukup panjang. 

"Persoalan selanjutnya yaitu tidak atau belum ada pengawas minum obat, sehingga pasien tidak mengkonsumsi obat secara teratur. Ini butuh dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan untuk memberikan peringatan terkait mengkonsumsi obat," jelasnya. 

Berdasarkan hal tersebut, Relygius menekankan pentingnya pendataan secara maksimal bagi penderita TBC. 

"Dengan beberapa hal ini, maka dinas kesehatan melalui tenaga kesehatan yang ada di polindes, poskesdes, puskesmas harus maksimal dalam melakukan pendataan masyarakat yang sakit TBC," tegasnya. 

Hal ini menurutnya agar dapat mengawal mereka yg sudah terdata sakit TBC untuk mengikuti program minum obat, bentuk tim pengawas minum obat di tingkat faskes paling bawah.

Relygius menambahkan perlu adanya edukasi bagi keluarga pasien agar tidak menginfeksi keluarga pasien. 

"Pasien dan keluarga pasien diberi pemahaman dan pengertian soal bahaya penularan TBC,cara menangani pasien TBC dan lain lain sehingga virus TBC tidak menular untuk anggota keluarga dan org org disekitarnya," jelasnya. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved