NTT Terkini
Lembata untuk NTT: dari Tradisi Muro ke Perda Konservasi Kawasan Pesisir
Kearifan lokal ditetapkan melalui kesepakatan bersama dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan suku, tetua adat, masyarakat, dan pemerintah setempat.
Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu menyebut bahwa saat ini dunia tidak lagi bicara sebatas perubahan iklim tetapi keadilan iklim.
Karena itu, praktik baik yang telah dilakukan masyarakat lokal di daerah seperti Muro di Lembata harus didukung sehingga dapat direplikasi di wilayah lain di Provinsi NTT.
"Bicara bukan lagi perubahan iklim tapi keadilan iklim. Kita harus belajar dari berbagai komunitas lokal yang sudah melaksanakan dan berhasil," kata Gubernur Melki Laka Lena.
Dia mengatakan, pemerintah siap bersama DPRD mendorong agar konservasi laut dan pesisir berbasis kearifan lokal menjadi sebuah Peraturan Daerah.
Dia sampaikan, "Kalau mau buat jadi Perda sejauh melewati tahapan, bisa dijahit berbagai kearifan lokal untuk menjadi satu Perda."
Adapun kata dia, isu perubahan iklim juga telah telah menjadi bahasan di tingkatan Bappeda atau Bapperida kabupaten kota seluruh NTT untuk ditingkatkan menjadi rencana aksi sekaligus masuk dalam RPJMD.
"Ke depan kami bersama dengan DPRD provinsi akan memulai prosesnya, bagaimana ini bisa menjadi sebuah Perda yang memastikan bahwa semua kearifan lokal ini bisa menjadi bagian yang dijaga dan dilindungi," ungkap Gubernur Melki Laka Lena.
Dia berpesan agar semua masyarakat dapat menjaga alam tetap lestari sembari mendukung pembangunan untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat NTT.
Siap kawal rancangan Perda
Usai pertemuan audiensi dengan Gubernur Melki Laka Lena, Benediktus Bedil mengaku senang karena hasil positif yang didapat selama berada di Kupang.
"Hari ini sangat positif, tetapi kami tetap mengagendakan untuk datang lagi kawal lebih lanjut (proses perda)," sebut Benediktus.
Dia juga mengapresiasi rencana Perda akan dibuat dengan cakupan yang lebih luas. Dia menyebut, pihaknya siap mendukung.
"Itu lebih bagus, karena draft akademis sudah disusun oleh Pak Yapi. Itu sudah melingkup semua kearifan lokal, kita sudah siap juga," ungkap Benediktus.
Dia menyebut upaya itu sebagai persembahan "dari Lembata untuk NTT". (Ian)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.