Opini
Opini: Menciptakan Wajah Baru Pariwisata NTT
Destinasi wisata Labuhan Bajo dipromosikan dengan memasarkan brand pariwisatanya yakni Enchanting Labuhan Bajo.
Orientasi pemerataan membuka ruang bagi pembangunan pariwisata pedesaan oleh masyarakat desa sendiri agar mereka dapat memperoleh keuntungan dan kesejahteraan dari pembangunan pariwisata dan tidak terpinggirkan.
Pemerataan ini perlu diperhatikan karena pada umumnya daya tarik dan obyek wisata di NTT banyak terdapat di wilayah pedesaan.
Para pebisnis atau investor tentu saja dengan kekuatan modalnya dapat membangun berbagai usaha kepariwisataan sesuai peraturan pemerintah dan Undang-Undang Kepariwisataan RI dan tentu saja harus berkualitas kredibel untuk konsumsi nasional dan internasional.
Para akademisi dapat menyumbang pemikiran mengenai pengembangan dan penelitian pada sektor-sektor pariwisata,dan pembinaan bagi masyarakat.
Peran masyarakat setempat tentu membutuhkan kerja sama dengan pemeritah, para
pebisnis, akademisi dan media.
Selain meningkatkan sapta pesona wisata (pesona aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan) masyarakat lokal juga dapat terlibat sebagai wirausahawan kepariwisataan dan jangan hanya menjadi pekerja kasar.
Pengembangan pariwisata dewasa ini tidak bisa terpisahkan dari peran media offline dan online guna promosi dan pemasaran pariwisata tanpa mengenal ruang dan waktu, secara strategis, efektif dan inovatif. Kerja sama kelima unsur pentahelix ini tentu dapat menciptakan satu brand baru pariwisata NTT.
Brand pariwisata Enchanting Labuhan Bajo itu tentu saja sudah melewati proses seperti terlukis di atas namun brand itu bisa menimbulkan kesan berlaku hanya untuk kawasan destinasi pariwisata Labuhan Bajo dan tidak menggambarkan keseluruhan NTT sebagai satu kesatuan geografi pariwisata walaupun dikatakan Labuhan Bajo itu menjadi hub penyebaran wisatawan ke seluruh wilayah NTT.
Hemat penulis, ini merupakan kelemahan pendekatan pars pro toto dalam promosi pariwisata NTT. NTT jauh lebih luas dari Labuhan Bajo.
Karena itu perlu diciptakan satu brand pariwisata NTT yang mempromosikan NTT sebagai satu kesatuan geografi pariwisata dan mendorong proses pemerataan pembangunan pariwisata ke seluruh wilayah NTT, dan tidak hanya terpusat di Labuhan Bajo.
Menciptakan Wajah Baru Pariwisata NTT
Nusa Tenggara Timur lebih luas dari Labuhan Bajo. Provinsi NTT dengan luas daratan 47.931,54 km2 dan laut151.414,05 km2, berpenduduk 5,61 juta jiwa (Dukcapil 2024) memiliki berbagai ragam budaya, tradisi, etnis, bahasa, situs sejarah, fauna, flora dan lain-lain.
Dari segi pariwisata, keberagaman ini merupakan kekayaan modal pariwisata eksotik dan otentik. Keberagaman itu bersama daratan dan lautnya perlu dijelmakan menjadi gugusan taman destinasi pariwisata dunia dan tidak hanya di Labuhan Bajo.
Menteri Pariwisata RI (Menpar RI), Widiyanty Putri Wardhana dalam salah satu fokus rencana kerjanya ialah berupaya menggalakkan promosi pariwisata Indonesia ke luar negeri guna mendatangkan wisatawan berkualitas tinggi (high quality tourist) ke Indonesia (Antara,1-11-2024).
Kini NTT mempunyai kepemimpinan baru untuk periode lima tahun ke depan (2025-2030). Ke depan semoga dalam periode baru ini seluruh wilayah NTT nanti mendapat sebaran merata wisatawan mancanegara itu dan tidak hanya terpusat di Labuhan Bajo agar tidak menimbulkan overtourism di kemudian hari di Labuhan Bajo.
Pemerataan pembangunan pariwisata NTT ini sangat perlu untuk menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah, memperpanjang masa tinggal wisatawan (length of stay) yang berefek pada meningkatkan ekonomi di pedesaan, mengurangi urbanisasi dan migrasi tenaga kerja migran dari NTT. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.