NTT Terkini 

UMKM Sambal Asett dari Pelosok NTT Menembus Pasar Luar Negeri 

Kelompok yang sama juga digerakkan membangun Dapur Hijau yang menanam cabai. Konsep ini agar mendukung produksi Sambal Asett. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto UMKM Sambal Asett dari Pelosok NTT Menembus Pasar Luar Negeri 
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
PUBLIKASI - Yarni Nabuasa (25) pemilik produk Sambal Asett asal Timor Tengah Selatan (TTS) sedang melakukan publikasi produk di media sosial untuk memasarkan produknya. Sabtu, (31/5/2025).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jemarinya tidak berhenti mengetik di papan android. Sesekali dia menerima panggilan dari seseorang. Berbicara sebentar lalu menutupnya. 

Setelah sebuah tulisan terpublikasi, notifikasi muncul. Ada yang bertanya, ada yang langsung ke inti percakapan, memesan sejumlah paket.

Media sosial (medsos) dipenuhi pertanyaan dan permintaan. Interaksi tanpa bertemu berlangsung.

Rupanya, Yarni Nabuasa seorang tenaga kesehatan di Desa Sais Ana Kecamatan Noebeba Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang memasarkan produknya, Sambal Asett

TTS adalah salah satu Kabupaten di NTT yang letaknya lebih dari 100 kilometer dari Kota Kupang, Ibukota Provinsi NTT. Butuh 2-3 jam untuk tiba di pusat Kota TTS. 

Baca juga: Gubernur NTT Melki Laka Lena Beli Jas Tenun Produk UMKM Yeti Djami Saat Launching OVOP

Yaya (25), perempuan pemilik brand Sambal Asett ini sudah memulai usahanya sejak Januari 2023 lalu. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini memiliki bahan dasar cabai. Ada alasan pribadi yang mendorongnya untuk memulai bisnis ini. 

Dari alasan itu, dia bekerja pada salah satu restoran di Kota Kupang. Seorang pengunjung tempat dia bekerja memesan tambahan sambal saat menikmati kuliner di restoran tersebut. 

Berawal dari pesanan pengunjung ini, sesuatu terpikirkan. Yaya seperti mencicipi sambal yang dibuat koki pada restoran itu. Dia lalu berujar kalau sambal buatannya pasti lebih enak. 

"Ide jualan sambal muncul di situ. Saya suka sambal tapi tidak tahu itu bisa dijual. Chef-nya tertantang. Tiga hari kemudian saya bawa sambal, ketika semua mencicipi mereka bilang enak. Chef bilang, sambal ini bisa dijadikan ide jual. Coba saja," katanya, Sabtu (31/5/2025). 

Setelah itu, mendengar perkataan chef, Yaya memulai olahannya. Bermodal Rp 150 ribu, Yaya memberanikan diri untuk menjual. Produk yang diproduksi dipasarkan melalui medsos. 

Alhasil, produk yang ditawarkan banyak peminat. Ada yang memulai memesan. Per toples dihargai Rp 35.000. Cita rasanya, menurut orang-orang yang pernah memesan, sangat berbeda dari sambal umumnya. 

Bahkan, rasa dari Sambal Asett ini di-riview oleh sejumlah teman-teman chef. Beberapa kerabatnya yang juga pengusaha kuliner, memberikan masukan agar rasanya tetap dipertahankan. 

Baginya itu merupakan agenda pematenan rasa. Ada lebih dari empat hingga lima kali rasa dari Sambal Asett di coba agar tetap mempertahankan keasliannya.  

Sebagai seorang pekerja kesehatan di Desa setempat, Yaya punya waktu untuk membuat produk pada saat libur. Biasanya, ia menerima libur sehari setelah seharian piket. Waktu luang itu dimanfaatkan. 

asett
Sambal Asett produk UMKM
Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved