Ngada Terkini

Ombak Tinggi Hantam Pesisir Pantai Aimere, Warga Panik Siap Mengungsi

Selain itu, pohon kelapa milik warga juga tumbang. Tanaman milik warga setempat juga tidak ada yang selamat tersapu ombak.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Ombak hantam pesisir pantai Aimere menyebabkan fasilitas rekreasi rata tersapu ombak, Rabu 28 Mei 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Ombak tinggi diperkirakan setinggi tiga meter menghantam pesisir pantai Aimere, tepat di Desa Legelapu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada ,NTT,  sejak Selasa (27/05/2025)  kemarin.

Fenomena alam ini mengancam pemukiman warga dan fasilitas pariwisata milik dua kelompok wisata di Desa tersebut.

Camat Aimere Orcar Toka kepada POS-KUPANG.COM, menyatakan, kejadian ini berlangsung sejak, Selasa  (27/05/2025) malam.

Hingga saat ini kata Camat Orcar, beberapa fasilitas pariwisata seperti tempat rekreasi Nabi Nuh milik kelompok wisata dan beberapa fasilitas lain sapu terbawa ombak.

Selain itu, pohon kelapa milik warga juga tumbang. Tanaman milik warga setempat juga tidak ada yang selamat tersapu ombak.

Ombak tinggi ini juga mengancam 4 unit rumah warga setempat. Demi kenyamanan dan keselamatan warga yang terancam masih berusaha untuk mengungsi.

“Sekarang kerusakan sampai ke warga belum, tapi rumah-rumah sudah mulai terancam, warga sudah kawatir, karena ombak belum redah,” kata Camat Oscar, melalui sambungan telepon.

Kondisi ini kata Camat Oscar bisa semakin parah, karena kondisi pesiar pantai yang hanya terdiri dari pasir dan pohon kelapa yang sudah tumbang.

“Ini diperparah karena pesisir ini hanya ada pasir pak, batu tidak ada apalagi tanggul dan pemecah ombak. Disini belum ada,” katanya.

Baca juga: BPS Ngada Mendorong Kebijakan Pemerintah Berbasis pada Data

Belum diketahui ombak tinggi dan angin kencang akan berlangsung sampai kapan. Tapi Ia mengimbau kepada warga setempat untuk tetap waspada.

Wilayah tersebut juga sangat rawan akan bencana banjir rob, karena bagian barat berada di muara Kali Wae Mokel yang sering mengalami perpindahan aliran.

Karena penanganan menjadi kewenangan pemerintah provinsi, ia berharap kondisi ini mendapat perhatian dari Gubernur NTT Melki Laka Lena.

“Abrasi mulai dari muara Wae Mokel sampai arah timur pesisir Aimere. Ini sangat rawan saat terjadi ombak besar seperti sekarang ini,” katanya. (cha)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved