Opini

Opini: Apakah NTT Siap Mendukung Indonesia Emas 2045?

Terdapat lima sasaran utama yang ditetapkan dalam RPJPN 2025-2045 tersebut dan salah satunya adalah pendapatan per kapita setara negara maju. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO
ILUSTRASI 

Hal ini biasanya disebabkan oleh produktivitas yang rendah, biaya produksi tinggi, dan ketergantungan pada industri padat karya (bergantung pada low-skilled worker), serta ketergantungan terhadap sumber daya alam yang tidak sustainable. 

Jika Indonesia juga masih dalam kondisi yang serupa dengan sekarang tanpa perubahan, tentu saja cita-cita menjadi negara maju tidak akan terwujud.

Saat ini, Pemerintah dibawah Presiden Prabowo, menyatakan bahwa Indonesia mampu mencapai  target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, yang berarti bahwa jika tercapai, maka Indonesia bisa setingkat dengan negara maju pada 2045 nanti. 

Presiden juga mengingatkan bahwa demi mencapai pertumbuhan ekonomi itu perlu pengelolaan ekonomi secara efisien melalui perhitungan yang akurat. 

Selain itu, Pemerintah juga menetapkan UMP Tahun 2025 sebesar 6,5 persen Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024. 

Target pertumbuhan ekonomi maupun kenaikan UMP ini merupakan langkah awal pemerintahan baru dalam mendukung mencapai Indonesia Emas 2045

Bagaimana dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur? Apakah Nusa Tenggara Timur dapat mendukung Indonesia menjadi negara maju pada 2045? 

NTT merupakan sebuah provinsi unik dengan tantangan yang tidak sama dengan provinsi lainnya. NTT terdiri atas 607 pulau (sumber: BPS) dengan kondisi geografis yang beragam. 

Data BPS juga menunjukkan bahwa di NTT, sekitar 28 persen wilayah desa/kelurahan ada di pesisir laut dan sisanya ada di daerah non pesisir pantai termasuk daerah dataran tinggi. 

Kemudian hanya sekitar 20 persen wilayah desa/kelurahan yang ada di daerah dataran dan 80 persen sisanya ada di daerah lereng/puncak/lembah. Kondisi geografis ini juga menjadi tantangan dalam pemerataan pembangunan.

Berdasarkan rilis BPS pada awal Mei 2025, Ekonomi NTT Triwulan I 2025 tumbuh 4,55 persen secara year-on-year (y-on-y) atau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, hampir sama dengan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I (y-on-y) Indonesia sebesar 4,87 persen. 

Namun jika dibandingkan dengan triwulan IV 2024, secara quartal-to-quartal (q-to-q) Ekonomi NTT mengalami kontraksi sebesar 4,66 persen. 

Artinya jika dibandingkan secara triwulanan ada sektor dari sisi lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan ekonomi negatif yaitu sektor konstruksi yang mengalami kontraksi sebesar 23,21 persen. 

Dilihat dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi terdalam sebesar 52,76 persen. 

Namun yang biasanya menjadi acuan adalah pertumbuhan secara y-on-y dimana dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan besar dan eceran mengalami pertumbuhan 11,91 persen dan dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 3,42 persen. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved